Imunoterapi Kanker : Terapi Baru Untuk Penyakit Kanker

Imunoterapi Kanker : Terapi Baru Untuk Penyakit Kanker



             Kalau diminta menyebutkan satu penyakit paling mematikan, barangkali banyak diantara kita akan menjawab : kanker.  Padahal kasus kejadian kanker di Indonesia terus meningkat. Data Kementrian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan Indonesia berada di urutan ke 8 di Asia Tenggara untuk jumlah penderita kanker terbanyak, dengan angka kejadian 136 kasus per 100.000 penduduk. 
Kemajuan Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi
Gambar 1. Kemajuan Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi

Kenapa sih kanker disebut penyakit mematikan? 

            Well, pada dasarnya semua penyakit bisa dikatakan mematikan, kalau penyakit tersebut belum ada obatnya sehingga rate  atau tingkat kematian yang disebabkan penyakit tersebut tinggi.  

Nah, kanker menjadi penyakit mematikan disebabkan proses deteksi dini penyakit dan pengobatannya yang belum efektif.

  • Gejala yang tidak spesifik pada tahan awal  menyebabkan kanker tidak terdeteksi

        Kanker sulit dideteksi kalau masih dalam tahap awal. Kawan sering kan mendengar istilah ‘kankernya sudah stadium berapa?”. Stadium menunjukkan seberapa parah kanker sudah menginvasi host (manusia). Makin besar angkanya, berarti makin parah kondisinya.  Pada banyak kasus, penyakit kanker ini baru terdeteksi pada tahap lanjut, rata-rata stadium 3 sampai 4. Karena di tahap awal (stadium 1-2) umumnya gejala kanker tidak spesifik. Padahal kalau sudah tahap lanjut (stadum 3-4), rata-rata sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain, sehingga penanganan lebih sulit dan kesempatan sembuh lebih kecil.

  • Pengobatan belum efektif dan tidak spesifik

      Selain soal deteksi yang sulit, sampai saat ini pengobatan kanker yang luas digunakan menggunakan 3 cara :  pertama radioterapi, dimana bagian yang terkena kanker disinari dengan sinar khusus agar sel kanker mati, kedua dengan dioperasi yakni memotong bagian tubuh yang terdapat sel kanker, dan terakhir dengan kemoterapi, yakni pemberian senyawa kimia tertentu untuk membunuh sel kanker.  Kemoterapi memiliki efek samping lebih luas karena cara kerjanya yang tidak selektif. Bahan kimia pada kemoterapi juga menyasar dan membunuh sel normal. 

Alur Aktivasi Sel T agar dapat menghancurkan Sel Kanker pada imunoterapi
Gambar 2. Alur Aktivasi Sel T agar dapat menghancurkan Sel Kanker


Karena ketiga cara pengobatan kanker saat ini belum 100% efektif membunuh sel kanker. Maka para ilmuwan kesehatan berusaha mencari cara lain untuk mengalahkan sel kanker.  Yang paling terkini adalah pengembangan imunoterapi untuk mengalahkan kanker.

Apa sih imunoterapi itu? Apa bedanya imunoterapi dan kemoterapi ?

Jadi, sebenarnya manusia punya sistem kekebalan tubuh (imun) yang salah satu anggotanya bernama Sel T. Sel T ini mampu mendeteksi, menghambat, hingga menghancurkan segala macam virus, bakteri, benda asing, hingga hal-hal aneh lain yang terjadi di dalam tubuh.  
Pengobatan dengan imunoterapi berarti memanfaatkan sistem kekebalan (imun) tubuh manusia untuk mengalahkan penyakit tertentu. Berbeda dengan kemoterapi yang menggunakan obat-obat kimia yang dimasukkan ke untuk membunuh sel kanker yang terdapat di dalam tubuh.

Cara Imunoterapi bekerja dengan menstimulasi sistem imun agar punya ‘pasukan’ imun atau pasukan kekebalan tubuh (termasuk Sel T)  bisa mengalahkan sumber penyakit termasuk . Sel kanker kan juga termasuk benda asing yang tumbuh illegal di dalam tubuh, sehingga seharusnya bisa dihancurkan sistem imun (mekanisme lebih detail bagaimana Sel T menghancurkan sel kanker pada gambar 2). 

Kenapa kok sel kanker bisa terus tumbuh dan gak dihancurkan oleh Sel T? 

Sel  kanker, yang notabene bukan sel biasa, ternyata cukup pintar. Sel kanker mampu mengelabui Sel T sehingga Sel T  tidak bisa mendeteksi ‘pertumbuhan ilegal’ sel kanker di dalam tubuh. Sel kanker punya protein yang bernama PD-L 1 yang bertanggung jawab terhadap proses pengelabuan ini. 

Gimana caranya pengobatan imunoterapi ini bisa mengalahkan sel kanker ?

Ya dengan membuat Sel T bisa memindai dan menyadari keberadaan sel kanker di dalam tubuh.  Caranya dengan membuat protein PD-L1 tidak bisa bekerja.  Untuk bisa aktif, protein PD-L1 ini harus berikatan dengan pasangannya. Nah ilmuwan kemudian membuat protein tandingan, agar protein PD-L1 ini berikatan dengan protein tandingan dan bukan dengan pasangan yang seharusnya.
cara kerja sistem imun tubuh dalam mengalahkan kanker
Gambar 3. Cara Kerja Sistem Imun dalam Mengalahkan Kanker

                Ibarat saya punya anak namanya Ani (protein PD-L1)yang pacaran dengan Budi. Tapi saya tidak mau Ani menikah dengan Budi karena akan mendatangkan bencana (sel kanker bisa mengelabui sistem imun tubuh).  Sehingga saya menikahkan Ani dengan Wawan. Wawan inilah protein tandingan itu. 
Protein tandingan untuk mencegah aktivasi PD-L1 ini yang saat ini ada yakni : Anti PD-L1, Anti PD-1, dan Anti CTL4. 

Apa saja jenis kanker yang bisa diobati dengan imunoterapi ?

Sampai saat ini yang terkonfirmasi bisa diobati dengan imunoterapi yakni kanker paru bukan sel kecil, kanker melanoma, dan kanker kandung kemih stadium lanjut. Jadi tidak semua sel kanker menghasilkan protein PD-L1, sehingga yang bisa diobati dengan menggunakan imunoterapi (anti PD-L1) hanya sel kanker yang menghasilkan protein PD-L1.
Meskipun belum dipratekkan secara luas di Indonesia, namun pengobatan kanker dengan imunoterapi ini merupakan pengobatan legal dan telah diterima oleh Kementerian Kesehatan Repbulik Indonesia. Pun sudah banyak pengobatan imonterapi yanng terbukti memberikan harapan hidup dan kualitas hidup lebih baik bagi penderita kanker.
Di Indonesia, sementara ini satu-satunya obat imunoterapi untuk kanker yang tersedia adalah Anti PD-L1. Apabila Kawan atau ada kerabat yang tertarik dan membutuhkan pengobatan dengan imunoterapi silahkan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis onkologi .

Daftar Bacaan :
Samarinda, Februari 2020

Post a Comment

2 Comments

  1. hello kak Melati, mohon maaf sebelumnya, bisakah diinformasikan di RS mana yg sudah bisa mempraktekan Imunoterapi seperti ini? saya berharap bisa membawa ibu saya untuk cek kesana.

    Terima Kasih Sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Ardy.

      Utk spesifiknya di rumah sakit mana sy kurang tahu. Yg jelas pengobatan ini baru di kota besar, kayak Jakarta.Coba ke rumah sakit rujukan / layanan unggulan utk kanker, seperti RS Dharmais, atau mgkn searching dulu di google

      Any, terima kasih sdh berkunjung ke blog saya.

      Delete

thanks for your comment.

will be shown after moderation