Finally, liburan juga. Setelah terakhir liburan jauh pas
bulan madu ke Lombok. Terus kenapa dipilih ke Kuala Lumpur (lagi)?. Ya gak ada
alasan khusus sih. Tujuan saya memang hanya ingin memperawani passport suami
dan anak. Dipilih Kuala Lumpur, karena tourism friendly dan gak semahal
Singapore. Apalagi Amni sudah berusia 1,5 tahun. Usia yang sangat pas untuk di ajak liburan
jauh. Pertama, irit, karena Amni masih duduk dipangku. Setelah usia 2 tahun harus
beli satu tiket ekstra lagi. Kedua, masih repot sih, tapi gak kebangetan. Soal
makanan, Amni sudah makan makanan dewasa. Terus terang, saya bukan ibu yang
suka repot bawa mpasi dan segenap peralatan. Saat berangkat saya hanya bawa
bekal abon, keju, sedikit snack, dan buah jeruk. Gak perlu stok makanan
banyak-banyak. Kami berlibur di tengah kota.
No need to worry. Di Kuala
Lumpur ada banyak sekali convenience store.
Saya pun tak perlu repot membawa stroller. Saya hanya
membawa baby carrier yang tak banyak terpakai, karena Amni udah tak betah
lama-lama di baby carrier. Anak usia satu setengah tahun sedang gemar
mengeksplorasi sambil jalan dan berlari.
Soal itenirary pun gak ada yang khusus. Kami memang hanya
sekedar keliling-keliling di Kuala Lumpur. Tak ada target mau kemana. Lokasi
jalan-jalan diplih at the same day berdasarkan
browsing sana sini. Kalau sudah capek,
atau Amni sudah rewel, ya kami mencari tempat istirahat, biasanya yang dipilih
adalah tempat makan. Sekedar beli
cemilan atau minuman. Santai dan yang penting happy.
But theres no such a perfect holiday. Yang jadi sedikit
minus adalah keteledoran saya memilih jadwal pesawat dari Jakarta menuju KL.
Pesawatnya terlalu malam apalgi ditambah delay, sehingga lama sekali menunggu
di Bandara Soekarno Hatta. Total kami menghabiskan lebih dari 15 jam waktu
perjalanan dari rumah hingga sampai ke hotel.
Pagi hari pukul 07.00 saya berangkat dari Samarinda menuju
Balikpapan. Perjalanan darat Samarinda-Balikpapan memakan waktu sekitar 3 jam. Jadwal
pesawat dari Balikpapan ke Jakarta sekitar jam 11an. Sampai di Jakarta, ditambah
menunggu bagasi, naik shuttle bus, lalu pindah
ke terminal 2, makan siang, dan menukar uang di money changer. Selesai
kira-kira jam 2an WIB. Seharusnya saya bisa
memilih pesawat dengan keberangkatan pukul 5 sore. Tapi saya sudah terlanjur
membeli tiket maskapai KLM dengan jadwal keberangkatan pukul 18,.45. We wait
too long in bandara. Ditambah, pesawat KLM ke Kuala Lumpur mengalami
keterlambatan. Saya lupa boarding jam
berapa, yang jelas sampai di Kuala Lumpur sekitar pukul 10 malam waktu
setempat. Dan perjuangan masih berlanjut menunggu bagasi dan mengantri
imigrasi. Hampir pukul 11 malam akhirnya
saya bisa meninggalkan airport. Satu-satunya pilihan adalah dengan naik taksi.
Bukan karena gak ada moda transportasi umum, tapi karena kami sudah terlalu
lelah. Ongkos taksi sekitar 85 RM menuju hotel di daerah Dataran Merdeka. Quite
expensive, mengingat kalau naik airport bus cuma habis 10 RM per orang.
Dari Sepang menuju Kuala Lumpur juga memakan waktu hampir
satu jam. Diikuti drama mencari Citin Hotel Mesjid Jamek yang letaknya agak
nyempil. Alhamdulillah proses check in gak berlangsung lama. Sekitar pukul 12 malam, ketika kepala saya
sudah pusing minta ampun, dan Amni sudah sangat rewel, akhirnya kami sekeluarga
bisa merebahkan diri di hotel.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation