Diskonek, Fokus, Produktif, dan Podomoro Teknik di Era Post Truth

Diskonek, Fokus, Produktif, dan Podomoro Teknik di Era Post Truth



Jujur, pasti banyak dari kita yang ketagihan dengan internet. Entah untuk berselancar, baca berita, belanja online, dan akses sosmed.
Beberapa tahun belakangan, saya merasa waktu produktif saaya semakin tergerus karena keasyikan terhubung dengan internet. Terlebih, saya termasuk orang yang susah untuk menahan diri. Apalagi kalau berkaitan dengan rasa ingin tahu. Padahal terhubung dengan dunia maya sangat memuaskan rasa ingin tahu. Dan seperti lorong waktu, menelusuri dunia maya tak akan ada habisnya.
Entah berapa banyak waktu saya habiskan dalam sehari untuk berinternet. Kebanyakan, apa yang saya lakukan di internet adalah sesuatu yang ‘sia-sia’. Artinya, kalau saya tidak melakukan hal tersebut, sebenarnya hidup saya tetap akan baik-baik saja. Saya gak akan kelaparan, saya gak akan sakit, saya gak akan kehilangan uang, saya pun tetap akan tertidur nyenyak.
Selain waktu yang terbuang banyak, akibat lain yang saya rasakan adalah saya jadi sangat sulit berkonsentrasi penuh pada suatu hal dalam kurun waktu tertentu. I keep to check myphone over and over. Makanya saya merasa saya harus melakukan sesuatu. Target hidup saya gak akan tercapai kalau saya terus begini.
Awalnya saya hanya ingin mencari buku motivasi diri. Saya ke toko buku, dan menemukan satu buku berjudul Fokus karangan Leo Babauta. Sebenarnya buku ini tidak terlalu hebat. Sebuah buku motivasi standard yang tergolong tipis. Tetapi isi buku ini memberi gagasan pada diri saya. Ternyata masalah sulit berkonsentrasi ini banyak dialami manusia kini. Generasi yang sangat gampang terdistraksi (Age of Distraction). Buku ini menyarankan perlunya tidak terhubung internet selama beberapa jam setiap hari. Email yang terus masuk, notifikasi sosmed, stalking, membaca berita, chatting, forum tertentu merupakan sekian pengganggu dalam berkonsentrasi. Akibat banyaknya distraksi-distraksi ini, secara alamiah membuat fokus berkurang, dan waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menjadi lebih lama.
Maka saya putuskan untuk mengurangi dua hal yang paling banyak menyita waktu saya. Sosmed dan belanja online. Saya uninstall facebook, tokopedia, path, dan instagram. Akun saya masih ada, tapi karena saya gak punya aplikasi lagi, otomatis frekuensi berkunjung ke layanan tersebut berkurang drastis. Saya malas kalau harus buka-buka browser. Kalau sedang ingin berselancar sambil menghibur diri, sekarang saya lebih banyak menghabiskan waktu di twitter dan youtube. Menurut saya, twitter lebih informatif dan waktu yang dibutuhkan untuk ‘melihat-lihat’ relative lebih singkat. Sedangkan untuk mengakses youtube, saya perlu memikirkan kuota internet yang terbatas.  
Alhasil, durasi saya memegang handphone saat ini jauh lebih singkat. Notifikasi di handphone juga jauh berkurang. Paling saya hanya menghabiskan waktu untuk browsing informasi tertentu. Sisanya, saya mencoba lebih banyak membaca buku.  


BUku Focus, Leo Babauta, Podomoro teknik, belajar fokus, fokus dan distraksi, fokus, fokus dan produktif,
Focus- Leo Babauta

Durasi menghabiskan waktu di dunia maya menurun tajam, namun tidak lantas saya menjadi produktif seketika. Ternyata mengembalikan konsentrasi dan fokus pada pekerjaan yang memerlukan kerja otak dengan durasi lama masih sulit saya lakukan. Tidak ada yang instan memang, apalagi kalau menyangkut kebiasaan.

Sekarang saya sedang men-challenge diri dengan management waktu yang disebut Podomoro Teknik. Kalau Kawan ingin mencoba, aplikasi time management berbasis podomoro ini sangat banyak di di Play Store. Sebenarnya menggunakan timer juga bisa. Teknik Podomoro ini cukup sederhana, dengan menggunakan interval waktu tertentu untuk mengerjakan tugas dan untuk beristirahat. Misalnya selama 25 menit fokus mengerjakan tugas, dan 5-10 menit untuk beristirahat, seperti memeriksa email, berjalan-jalan kecil, atau sekedar minum. Setelah break session, kita harus fokus lagi pada pekerjaan dan tidak boleh terdistraksi. Begitu seterusnya.
Saya baru mencoba Teknik Podomoro beberapa kali.  Hasilnya masih sering gagal (terdistraksi sebelum 25 menit), atau break sessionnya yang terlalu lama. But it works. Fokus pada satu task membuat task tersebut lebih cepat selesai,  apalagi untuk pekerjaan yang membutuhkan kerja otak lebih besar. Multitasking dalam mengerjakan beberapa hal membuat kerja otak lebih lambat.
Well, ada beberapak task(s) yang saya harus saya selesaikan pada akhir maret ini.
Semoga berhasil!

Post a Comment

0 Comments