Tahun
2015 saya mulai dengan pindah domisili, dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Hal
pertama yang saya rasakan begitu pindah ke Pulau Kalimantan adalah harga
sandang yang mahal. Pun tak banyak pilihan yang bisa dijadikan opsi.
Jadilah
setahun belakangan, meminjam istilah seorang teman, saya jadi ratu belanja
online. Mulai dari sepatu, tas, seprai, jilbab, dan terutama baju saya beli online.
Pilihan banyak, harga pun lebih murah. Apalagi belakangan persaingan e-commerce fashion semakin ketat.
Kalau sudah begitu, berarti promo-promo dan voucher diskon semakin banyak
bertebaran.
Bulan
April lalu, alhamdulillah saya positif hamil. Dan sekarang sudah mau masuk 36
minggu. Selain persiapan fisik dan
mental, tentu harus pula bersiap-siap peralatan perang buat si Laut.
Awalnya
sih kepikiran belanja di toko bayi paling nge-hits di kota ini. Namun biarpun
paling nge-hits, sewaktu kunjungan pertama, saya agak kecewa. Pasalnya, harga barang-barangnya berbeda dan
tentu saja lebih mahal dari survey harga di internet. Wajar sih, karena
bagaimanapun harus diperhitungkan juga biaya distribusi dari Pulau Jawa.
Sebagai
emak-emak cerdas (dan perhitungan), setelah mengkalkulasikan lebih lanjut, saya
akhirnya memutuskan untuk belanja online.
Pertama,
karena barang yang saya butuhkan cukup banyak. Saya hanya butuh sekali belnaja
online di e-cpmmerce nge-hits. Barang-barangnya lengkap, pun variasi motif lebih
beragam. Kedua, gak perlu capek-capek lagi ke sana kemari. Hamil membuat saya
mager alias malas gerak. Cukup duduk manis di depan laptop. Ketiga, tentu lebih hemat, apalagi
memanfaatkan promo, diskon, penukaran
poin provider tertentu, dan sebagainya.
Sebagai
emak-emak yang cerdas (dan perhitungan), dan malas gerak, tentu saja saya
memilih pembayaran yang gak perlu repot-repot ke ATM untuk transfer. Secara garis besar sih
ada dua opsi. Pakai kartu kredit atau pakai kartu debit. Masalahnya, kalau
pengen kontrolnya leboh bagus dan gak lupa diri, jangan keseringan menggunakan
kartu kredit. Opsi lain, menggunakan kartu debit. Nah kalau yang ini lebih
terkontrol, karena uang akan langsung terdebit dari tabungan. Selama ini sih untuk kemudahan transaksi saya
kerap menggunakan internet banking atau SMS Banking.
Baru
tahu, padahal transaksi model ini sudah lama berlangsung, ada cara bertransaksi
menggunakan kartu debit dengan lebih aman. Namanya Kartu Debit Online. Awalnya,
saya agak terkecoh. Saya pikir layanan ini sama dengan internet banking dan SMS banking.
Eh ternyata, menggunakan layanan kartu debit online bisa dikatakan lebih ama. Pengguna
gak perlu masuk ke akun internet bankingnya. Atau kalau gak punya akun internet
banking pun sebenarnya gak apa-apa. Yang perlu di aktivasi hanya layanan SMS
banking atau pendaftaran nomor telepon selular nasabah.
Saya
sendiri sudah lama menggunakan BNI SMS Banking. Dua hal pokok transasksi untuk
SMS Banking adalah transfer uang, cek saldo, dan isi ulang pulsa. Kebetulan, saya
ada usaha sampingan jual beli tiket. Nah sebagai agen tiket, saya gak deposit
uang. Kalau ada transaksi baru saya transfer uang ke agen travel saya. Kalau
pesanan tiket lagi banyak, sehari bisa transfer berkali-kali. Thanks God layanan BNI SMS Banking ini sangat
membantu.
Nah
belakangan, transaksi Kartu Debit Online ini memang lagi nge-hits. Malah sering
merchant-merchant online memberikan promo atau diskon khusus transaksi Debit
Online, yang tentu saja tidak boleh dilewatkan.
Again, sebagai emak-emak harus
cerdas (dan perhitungan).
Cara
kerja Debit Online ini hampir mirip dengan Kartu Kredit. Setelah berbelanja
online, dan akan mengkonfirmasi pembayaran, untuk transaksi BNI Debit Online
(BDO) pilih fitur pembayaran menggunakan Mastercard. Setelah mengetahui jumlah total yang harus
saya bayar, maka saya cukup mengetik REQ VCN (nominal). Misalnya total
belanjaan dan ongkos kirim sejumlah 105.000 IDR, cukup ketik REQ VCN 105.000
lalu kirim ke 3346 (BNI SMS Banking). Setelahnya akan ada konfirmasi perintah
memasukkan PIN. Cara kerja ini persis sama
dengan transaksi SMS banking.
Lalu
saya akan mendapatkan VCN (Virtual Card Number) sejumlah 16 digit, disertai
valid thru (bulan/tahun), serta 3 digit nomor CVC. Data ini persis dengan data
yang harus dimasukkan saat Kawan menggunakan Kartu Kredit. Bedanya VCN hanya
berlaku satu jam. Sehingga transaksi lebih aman. Dan tentu saja memudahkan Kawan yang gak punya
kartu kredit, namun ingin bertansaksi via Mastercard.
Oh
ya, jangan khawatir, ketika VCN dikirimkan ke ponsel, pembayaran tentu saja
belum terdebit. Pembayaran hanya akan terdebit di tabungan ketika VCN sudah
dimasukkan ke pembayaran E-Commerce eyang dimaksud, dan transaksi dinyatakan
sukses.
Jadi, mari jadi emak-emak cerdas (dan perhitungan) dengan berbelanja online :D
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blogging BNI Debit Online
5 Comments
Dengan adanya aplikasi ini, belaja onlibe jadi ga perlu repot ke atm gitu y mb
ReplyDeleteIya mbak, kira2 begitu :)
ReplyDeleteSelamat atas kemenangan di lomba blog BNI debit online ^_^
ReplyDeleteSelamat atas kemenangan di lomba blog BNI debit online ^_^
ReplyDeleteIya. Alhamdulillah. Makasiih mbak Arin :)
ReplyDeletethanks for your comment.
will be shown after moderation