Desember
2014 lalu, kali ketiga saya ke Balikpapan. Dua kali sebelumnya hanya numpang
turun di Bandara Sepinggan, untunglah yang ketiga kalinya ini saya benar-benar
menginap di Balikpapan. Ceritanya sih dalam rangka melepas rindu dengan suami.
Ya waktu itu, kami memang masih menjalani Long
Distance Married. Hitung-hitung sekalian berlibur.
Sebagai
penyuka laut, letak Kota Balikpapan yang berada tepat di tepi laut, tentu saja
membuat saya kegirangan. Saya langsung menyukai kota ini.
Malam
minggu itu, selesai menikmati sunset di Pantai Kumala, saya mengecek informasi
kuliner Balikpapan lewat google. Dari
sekian banyak review, saya menemukan, Rumah Makan Torani paling banyak direkomendasikan
sebagai tempat terbaik untuk menikmati menu seafood di Balikpapan.
Lalu
dimulailah drama petualangan saya dan suami menemukan RM Torani. Informasi di
internet, menyebutkan RM Torani berada di Jl. Jendral Sudirman No. 73. Perlu
naik angkot dua kali dari Pantai Kumala ke Jalan Jendral Sudirman. Karena kami
berdua memang bukan warga Balikpapan, jadi hanya mengandalkan google maps untuk mengetahui dimana
nomor 73 berada. Setelah turun dari angkot, ternyata nomor 73 agar mengarah ke
jalan sempit nan gelap, rasa-rasanya tidak mungkin ada restoran besar di jalan
seperti itu. Saya menduga apa mungkin rumah makannya sedang tutup. Kembali ke
Jalan Jendral Sudirman, saya mencari diantara gedung-gedung bernomor 70an, dan
masih tak saya temukan tanda-tanada RM Torani. Bertanya dimana RM Torani ke
beberapa orang yang lewat dan pedagang kaki lima juga sia-sia. Sepertinya sampling bertanya saya salah. Sampai
akhirnya suami menelpon keluarga yang tinggal di Balikpapan. Rupanya RM Torani
berada di Jalan Marsma Iswahyudi, atau di Balikpapan dikenal dengan nama Stal
Kuda.
Setelah
bercucuran keringat di malam minggu, dan saya harus naik angkot lagi sebanyak
dua kali, akhirnya sampai juga di RM Torani. Yang rupanya lagi, berada tak jauh
dari hotel tempat saya menginap. Pulangnya, saya hanya butuh waktu 10 menit
naik angkot untuk sampai ke hotel.
Tapi
memang tak sia-sia perjuangan saya. Ikan bakarnya segar berbumbu gurih,
kepiting soka yang lembut berpadu dengan bumbu lada hitam yang meresap,
ditambah sambal aneka rupa. Mulai sambel mentah, sambel goreng, hingga sambel
dabu-dabu. Yang menyenangkan dari Rumah Makan Torani: baik sambal, sayur, dan nasi disajikan secara
prasmanan. Jadi boleh diambil unlimited alias sepuasnya. Saya senang restoran dengan tipe penyajian seperti
ini. Gak mubazir, karena orang akan
mengambil takaran sesuai kapasitas perut masing-masing, dan kalau ingin mentraktir
orang dalam jumlah banyak, tentu saja jadi lebih hemat.
Mau tahu menu favorit saya dari RM Torani? Sayur asem!. Baru
kali itu saya makan sayur asem dengan terasi yang terasa jelas di lidah, dan
malah jadi enak banget.
*
Sekarang
sih, saya sudah menetap di Samarinda.. Dan RM Torani kini menjadi restoran favorit
saya dan suami kala ingin menikmati seafood. Ya, selain di Balikpapan, RM
Torani juga memiliki cabang di Samarinda. Rasa enak, harga terjangkau, serta
pelayanan yang baik merupakan kombinasi
alasan yang pas, bukan untuk menjadikan restoran ini restoran favorit ?.
2 Comments
dicatet ah, buat referensi tempat makan klo suatu hari ke daerah sana hehee
ReplyDeleteBagi yang sedang berkunjung dekat daerah Dago, Bandung silahkan mampir menginap di hotel family di Bandung atau hotel resort di Bandung. Yang pastinya nyaman dan cocok untuk keluarga.
ReplyDeletethanks for your comment.
will be shown after moderation