Belakangan,
hampir semenjak 6 bulan yang lalu, saya jadi suka banget makan bakso. Sampai-sampai,
makanan yang terpikir di otak saya ketika tidak ingin makan nasi, hanya bakso.
Padahal
dulu saya bukan penggemar bakso. Bukan penyuka bakso. Dan jarang sekali makan
bakso. Bakso dan sate, dua makanan non-nasi yang hampir tidak pernah singgah di
otak saya untuk membelinya. Sate masih jarang singgah di kepala saya. Tapi
tidak dengan bakso. Tiap hari cuma itu yang saya inginkan. Saya pun tidak
sedang ngidam. Jadi misteri kenapa saya tiba-tiba suka bakso sampai saat ini
belum terpecahkan.
Lalu, tadi malam saya tiba-tiba teringat satu warung
bakso legendaris di daerah Kotagede, Yogyakarta. Warung Sido Semi namanya.
Warung ini tidak terlalu ramai, tapi selalu ramai. Selain menjual bakso, warung
sido semi juga menjual es campur yang tak kalah enak.
Warung Bakso Legendaris |
Kalau
saya bilang, warung jadul ini punya kekhasan, yakni ke-jadul-annya itu sendiri.
Barangkali warung ini telah berdiri semenjak pengejaan bahasa Indonesia belum
disempurnakan. Kalau saya perhatikan, warung itu kini dikelola generasi
selanjutnya secara turun temurun. Yang mana, pengelolaannya pun terkesan
santai. Kondisi warung yang tetap dipertahankan, serta ada hari tertentu, yakni
tiap selasa warung ini tutup. Bahkan saya pernah jauh-jauh ke Kotagede bukan
pada hari selasa, dan mendapati warung
ini tutup. Bisa jadi, tiap hari selasa atau tiap ada selo (santai), warung ini
tutup.
Tagline warung bakso: Yen Selo-So' Tutup |
Terletak tepat di samping pintu masuk Makam Raja Mataram di Kotagede, bentuk warung yang sederhanan ini memang tak terlalu
mencolok. Tapi mengingat rasa baksonya, membuat saya seketika ingin terbang ke
Yogyakarta. Tekstur baksonya tidak padat, tidak seperti kebanyakan bakso
tersohor yang terasa benar konsentrat daging sapinya. Bakso Warung Sido Semi
ini cenderung kenyal, lembut, dan ringan. Membuat tidak eneg, namun tetap
terasa gurih. Sayang saya tak punya dokumentasi foto baksonya.
Begitupun
pada es campurnya. Sederhana, porsinya pas, tidak bikin eneg. Saya tidak bisa
menebak merek sirup apa yang mereka tambahkan pada es campurnya, yang jelas
rasa sirup ini tidak terlalu manis. Membuat
es campur Warung Sido Semi ini sangat menyegarkan. Perpaduan yang pas disantap
bersama bakso.
Es Campur Warung Sido Semi |
Jadi,
kalau kawan sedang jalan-jalan di Kotagede, sempatkan mampir ke warung ini.
Pasti bikih nagih (saya bukan endorser berbayar loh). Warung ini
memang patut direkomendasikan kok :)
2 Comments
Sudah tutup sejak 2014....Nggak tau kenapa, padahal ngetop bertahun-tahun lho. Eh, tapi riwayatnya berlanjut lho, itu Mbake meneruskan jualan bakso+ es kacang ijo di sebelah Masjid Perak/ belakang SMA Muhammadiyah 4 Kotagede. Cekidot....
ReplyDeleteHuaah, kok tutup yaak. padahal kan legendaris banget.
ReplyDeleteiya, nanti coba makan di sana lagi kalau mampir ke Jogja.
thanks infonya :)
thanks for your comment.
will be shown after moderation