Sinar matahari menembus tirai jendela, subuh berlalu sudah
cukup lama.
Dari dalam sebuah kamar yang sempit, seorang lelaki
mengeluhkan hidupnya yang kerap bertemu
kegagalan.
“Baiklah, akan kuceritakan padamu tentang sebuah kisah”,
ujar seorang perempuan yang juga berada dalam kamar yang sama.
Maka si perempuan pun mulai bercerita
“Pada
suatu masa, ada seorang saudagar yang sedang menempuh perjalanan di padang pasir.
Ketika hari mulai malam, maka si Saudagar
pun mendirikan tenda di padang pasir itu. Mengikat unta, dan mulai
tertidur. Tak berapa lama, lewat serombongan
perompak. Mereka mengambil semua barang milik si saudagar: penerangan, uang,
unta, dan perbekalannya. Si Saudagar tetap tertidur dalam lelap hingga pagi. Ketika bangn, terkejutlah ia. Si Saudagar bersedih
hati, begitu bersedih, dan menyesali nasibnya yang malang.”
Si Lelaki mendekap si perempuan, dan terus mendengarkan.
Sambil
menarik napas, si perempuan lalu melanjutkan kisahnya.
“Namun, ada satu hal yang tak diketahui si
saudagar. Setelah rombongan perampok itu lewat, maka lewatlah serombongan
tentara perang, yang akan membunuh suku-suku tertentu, termasuk kaum dari si saudagar.
Seandainya rombongan perampok ini tak mengambil penerangan, unta, dan
barang-barang lainnya, tentu rombongan perang itu akan menemukan si saudagar. Pagi
itu, si saudagar mengutuki dirinya, betapa malang nasibnya. Padahal tanpa
saudagar itu ketahui, ia telah
diselamatkan oleh rombongan perampok. Ia bukan lelaki malang”.
“Tetapi
ia adalah lelaki beruntung”, timpal si lelaki. Kali ini senyum tersungging di
ujung bibirnya. Pelukan tetap tak dilepaskan pada si perempuan.
Matahari
telah lebih tinggi. Pelukan mengerat. Hiruk pikuk di jalanan terdengar samar. Mereka masih saja berpelukan. Seolah mereka
lah orang paling kaya di dunia ini. Sehingga tak ada khawatir. Sehingga tak perlu bekerja dan mencari uang.
Dan begitulah si perempuan dan si lelaki
menemukan keberuntungan masing-masing.
1 Comments
Huah kalau kata Kang Aan sendiri gimana? :P
ReplyDeleteanyway, terima kasih telah berkunjung dan berkomentat
thanks for your comment.
will be shown after moderation