“ There must be,
uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different
bed, as usual. Feel different smell of the air that you take.”
But I always miss that feeling, sometimes trying
to repeat once, and once more
Aerotel Tastura Hotel
di Kuta, Lombok
Sebuah hotel tua dengan halaman maha luas. Agak ‘wagu’, hotel ini bukan resort, tapi juga kurang
pantas disebut hotel. Bangunannya mirip
cottage. Saya menduga, barangkali dulu hotel ini pernah menjadi primadona.
Akibat letaknya yang persis di Jalan Raya Pantai Kuta. Hanya tinggal
menyeberang jalan untuk sampai ke Pantai Kuta.
Halaman yang maha luas- Aerotel Tastura Hotel |
Namun
kini cat di kamar dan kamar mandi banyak yang mengelupas, wastafel berkarat, serta bau apek yang
tercium di sekeliling ruangan. Menandakan betapa kuno hotel ini. Kondisi kamar berkebalikan
dengan halaman luas yang indah serta penampakan hotel ini dari luar. Sehingga saya kehilangan minat untuk memotret kamar dan kamar mandi. Mungkin
sekarang hotel ini kalah saing dengan homestay, resort, dan hotel-hotel yang
baru bermunculan di kawasann ini.
Bangunan kamar yang saling terpisah- Aerotel Tastura Hotel |
Saya
datang tanpa mem-book terlebih
dahulu. Publish rate untuk kamar standard 550 K/malam. Dan lalu staf hotel menawarkan bahwa hari itu ada
diskon, rate nya 450 K/malam. Saya terbiasa memesan hotel via situs online,
seringnya saya memperoleh harga lebih murah. Benar saja, dalam sebuah situs
online pemesanan hotel, rate Aerotel Tastura Hotel 330 K/malam. Ketika saya
konfirmasi, staf hotel malah berkilah bahwa untuk hari itu pemesan via online
sudah tidak bisa dilakukan. Tentu saja saya tak percaya. Saya ngotot memesan
secara online. Agak lama, karena
kecepatan internetnya gak stabil. Sampai seorang staf hotel menawarkan harga 370 K/malam, itulah publish rate
mereka jika memesan lewat situs pemesanan online.
Suasana hotel cukup tenang. Terus terang saya
lebih menyukai daerah Pantai Kuta Lombok, setelah sebelumnya saya menginap di Gili
Trawangan yang sangat hippies dan meriah.
Terdapat
kolam renang kecil di halaman yang maha luas.
Tak ada sambungan tv kabel, sehingga saya hanya menonton siaran langsung
pernikaha Raffi Achmad di saluran tv lokal. Kamar mandi yang terbuka atapnya. Jika
mandi di malam hari, hati-hati bisa diintip bintang-gemintang. Staf hotel yang ramah serta wifi yang hanya
ada di lobi nun jauh dari kamar.
Kolam renang- Aerotel Tastura Hotel |
Hotel Boutique Zia di
Batam
Tiba
di Bandara Hang Nadim, Batam, saya masih bingung mau menginap dimana. Masih
dengan mengandalkan situs pemesanan hotel online, saya mem-book hotel ini. Agak
tergesa-gesa dan hanya mengandalkan review dan jumlah bintang dari pengunjung.
Hotel ini masuk kategori yang banyak direkomendasikan dengan nilai baik.
Lobi- Zia Boutique Hotel |
Untuk
membandingkan, pertama-tama saya langsung menelpon ke hotel. Staf hotel
menjawab rate-nya sekitar 450an. Tentu saja kemudian saya memilih memesan
online. Di Agoda, rate hotel ini 290 K/malam yang ternyata setelah ditambah tax
dsb, menjadi 350 k/malam. Itulah gak enaknya memesan hotel di www.agoda.co.id,
publish rate awal dan harga akhir yang dibayar berbeda. Tetapi ada juga situs
pemesanan online dimana harga harga awal sudah termasuk pajak, sehingga jumlah
yang dibayar akan tetap sama.
Lobi- Zia Boutique Hotel |
Kamar- Zia Boutique Hotel |
Dari
bangunan, dapat ditebak bahwa hotel ini baru berdiri. Semua furniture masih baru dan keliatan
trendi. Lorong antar kamar, kamar, serta
lobi selalu tercium harum, amenities lengkap, kamar luas, dan staf yang ramah. Namun akibat ketergesaan saat memesan,
ternyata saya hanya memesan kamar tanpa sarapan pagi. Satu lagi, saya pun tidak
mengecek detail lokasi. Meskipun terletak masih di daerah Nagoya, namun untuk
menjangkau pusat perbelanjaan seperti Nagoya Hills atau Batam Center, harus
berkendara sekitar 10 sampai 15 menit.
Bangunan- Zia Boutique Hotel |
Tak ketinggalan untuk berpose di lobi hotel :p |
*review
ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian subjektif penulis.
3 Comments
Sampai saat ini menurut saya masih belum ada yang bisa menyaingi keindahan pantai Kuta di Lombok. Yang saya maksud bukan Kuta aja ya tentunya, tapi sederetan pantai di selatan Lombok itu. Luar biasa emang.
ReplyDeleteCiyeee ciyeee,. fotonya udah gak sendirian lagi nih yee.. :D
Huaaah benarkah Maee? aku blm pernah liat pantai2 yg di NTT dan Flores, katanya bagus-bagus juga.
ReplyDeleteHahai...iya donk, jalannya dah gak sendirian lagi :P
Working From Bali? Check Out These Three Suggestions for Feeling at Ease - Urban workers who work in offices appreciate the remote work system that has been implemented. Indeed, many people follow the work from Bali trend because they believe that working from such a tourist destination will allow them to relax more.
ReplyDeletethanks for your comment.
will be shown after moderation