“ There must be,
uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different
bed, as usual. Feel different smell of the air that you take.”
But I always miss that feeling, sometimes trying
to repeat once, and once more.
Hotel Axana,
Padang, Sumatera Barat.
Dengan
melihat review, hotel Axana Padang ini masuk kategori bintang 4. Interior kamarnya bagus,
rooftop pool- nya oke, bangunan hotel pun bagus dan masih baru. Hotel ini
dibangun setelah hotel sebelumnya, yakni Hotel Ambacang runtuh akibat Gempa. Banyak korban tewas kala itu. Seorang kawan
sempat menakut-nakuti perihal sejarah buruk hotel sebelumnya.
Tapi
siapa peduli. Hotel ini menawarkan promo yang menggiurkan di musim libur.
Pengunjung pun hotel sangat ramai.
Kamar - Hotel Axana |
Mungkin
karena memang masih tergolong hotel
lokal, jadi walaupun berbintang, menurut saya pelayanannya tidak bisa
disamaratakan dengan jaringan hotel lain yang sudah mendunia. Yang paling perlu
dikomplain adalah staf nya. Gak cekatan dan gak well-trained.
Di
Kamar yang kedap, bahkan hampir gak ada
sinyal, saya memerlukan wifi untuk jaringan data. Pertama kali menelpon, saya
diberikan ID dan password oleh resepsionis. Karena jaringan data nya tak juga
tersambung, maka saya telpon lagi. Kali yang kedua ini, resepsionisnya bilang kalau memang wifi nya
sedang ada gangguan. Hello? kenapa gak
bilang dari awal?. Saya tanya sampai kapan kira-kira gangguannya. “Belum tahu,
bu”, jawab resepsionisnya santai. Dan sampai saya check-out, wifi nya tetap gak
bisa digunakan. Sungguh tidak recommended kalau untuk business trip.
Hal
kedua yang agak janggal: kartu sensor pintu kamar. Lazimnya diberikan dua
kartu. Namun saya hanya diberi satu. Ketika saya minta kartu tambahan, gak
dikasih. Padahal saya menginap di kamar tipe family room. Tentunya merepotkan jika tak menginap
sendirian dan masing-masing punya jadwal yang berbeda. Mengingat akses lift dan
kelistrikan kamar memerlukan kartu sensor.
Bisa
jadi staff hotelnya mengalami kerepotan
luar biasa karena peak season. Sehingga tak mengecek kelengkapan toiletries. Ketika check in, tak ada handuk. Sehingga saya lagi-lagi terpaksa
menelpon resepsionis. Ketidaklengkapan juga terjadi pada mini bar, dan ini yang
merepotkan saya saat check out. Gak hanya terjadi pada saya, tapi beberapa
pengunjung hotel yang check out bersamaan dengan saya, juga mengeluhkan hal sama.
Bedanya, mereka nerimo. Sedangkan saya
ngotot. Ya karena emang saya gak
mengkonsumsi mini bar. Hasil dari ngotot-ngotot ini, proses check out
berlangsung hampir satu jam. Dan sampai deposit saya dikembalikan, tak ada
senyum bahkan permintaan maaf dari resepsionisnya.
Menurut
saya, hal-hal sepele begini harusnya gak
terjadi, apalagi untuk hotel yang mengklaim dirinya berkelas. Very bad impression(s).
rooftop pool- Hotel Axana |
Ibis Budget Hotel, Menteng, Jakarta Pusat.
Tinggal di Jakarta, ngapapin nginap di budget hotel?. Iya,
waktu itu cuma tidur menemani teman yang dinas ke Jakarta, dan menginap di
hotel ini. Kamarnya so-so aja. Gak ada yang istimewa. View dari kamar juga gak bagus,
karena hotel ini memang tidak bertingkat banyak. Terasa seperti tidur di ruko. Rate-nya
hampir 450an, tanpa makan pagi. Agak mahal, mungkin karena menjual lokasi yang
strategis. Karena terletak tepat di samping Taman Menteng, hotel ini sangat
mudah ditemukan.
Yang unik, hotel ini menggunakan escalator. Lucu juga, karena jarang-Jarang hotel
menggunakan escalator.
*review ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian
subjektif penulis.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation