“ There must be, uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different bed, as usual. Feel different smell of the air that you take.”But I always miss that feeling, sometimes trying to repeat once, and once more.
International Hostel
Chicago, Chicago, Illionis
Saya baru menemukan hostel keren ini dua jam sebelum
keberangkatan saya dari Minnesota ke
Chicago. Saat itu saya iseng berselancar menggunakan computer yang berada di
lobby hotel, sembari menghabiskan waktu menunggu shuttle bus yang akan
mengantar ke bandara. Rencananya malam itu saya hanya akan menginap di bandara
O’Hare Chicago. Namun menimbang prakiraan cuaca
yang diramalkan masih di bawah 5 derajat celcius, gentar juga diri ini. Pertimbangan
kedua, karena rate hotel transit jauh lebih tinggi di dari rate hostel. Maka lebih baik malam ini saya langsung ke pusat kota dan menginap di sana.
Dari bandara O’Hare, lagi-lagi saya menggunakan layanan
shuttle bus, GO Express shuttle. Bentuknya
mirip travel Cipaganti trayek Jakarta-Bandung. Ongkosnya hanya 32 USD untuk
tiket PP. Karena dalam satu mobil, kita
akan share dengan beberapa penumpang lain untuk tujuan daerah tertentu. Lumayan irit, mengingat jarak tempuh dari
Bandara OHare ke Chicago Downtown sekitar 18 miles.
Seorang staf front office menyambut kedatangan saya. Tak
begitu banyak bicara. Keliahatan seperti mahasiswa yang sedang kerja part time. Sudah malam dan masih banyak tamu yang hilir
mudik, check-in dan check out. Dengan memperhatikan ciri fisik, dalam
hitungan kasar, saya pastikan 50%
pengunjung hostel ini adalah backpacker yang berasal dari Korea atau
Jepang.
Resepsionis, International Hostel Chicago |
Seorang
remaja, sepertinya dari Eropa, terlihat sedang
berskype ria dengan orangtuanya, ketika saya memasuki kamar. Ia duduk persis di
samping kasur saya. Suaranya yang lantang dan menggebu-gebu mau tak mau memaksa
saya mendengar cerita petualangannya mengelilingi Amerika. Dan tahun depan
mungkin dia akan bertualang ke Australia, memenuhi undangan seorang pemuda Australia
yang ditemuinya beberapa waktu lalu. Ia hanya berhenti bicara beberapa detik,
saat melihat saya sholat.
Kamar yang hangat, International Hostel Chicago |
Tak
berselang lama, check-in seorang perempuan, yang saya ketahui belakangan
berasal dari Korea. Pura-pura saya beramah tamah dengannya di wastafel. Mengorek informasi mengenai tempat-tempat nge-hits
di Chicago. Saya terlalu malas malam itu untuk mencari informasi di dunia maya.
Sebelumnya saya berencana mengikuti One Day Tour Hop-On Hop-Off Bus. Setelah
dihitung-hitung, ongkosnya cukup besar,
dan jikalau sedang turun salju, bus ini belum tentu beroperasi. Cewek
Korea itu backpacking solo selama beberapa bulan mengelilingi Amerika. Sesuatu
yang membuat saya berdecak kagum.
Dibandingkan
dengan hostel abal-abal yang pernah saya singgahi, bisa dibilang ini adalah hostel
terkeren.. Well organize, clean, and
complete facilities. Kamar luas nan hangat, Total ada sepuluh kasur. Dan setiap
tamu dilengkapi dengan selimut tebal, bantal, handuk bersih, dan locker. Tak
cukup sering hostel menyediakan selimut dan handuk. Juga ada telepon yang free digunakan untuk
sambungan telpon lokal, dan wifi yang super kencang.
Kamar mandi bersama dan dapur terdapat pada setiap
lantai. Walaupun tanpa kompor, tapi
dapur umum ini menyediakan oven dan kulkas. Kalau mau hemat, cukup membeli frozen meal di
grocery store, dan tinggal dipanaskan di oven. Harga frozen meal berkisar 4-6
USD, tentunya lebih murah ketimbang beli makanan di warung makan yang bisa
menghabiskan sekitar 9-11 USD.
Lantai dua dihostel ini keren banget.
Selayaknya hostel, lantai inilah ruang rekreasinya. Ada ruang sepi tempat
bermain atau membaca buku, meja bilyar, sofa empuk, toilet dan kamar mandi, pusat
informasi (di jam-jam tertentu ada volunteernya), tersedia berbagai flyer dan
peta, ruang makan untuk sarapan, kran drinking water, dan komputer untuk ngenet
gratis beserta printer. Jadi meskipun sudah check out, dan menyerahkan kartu sensor
sehingga tidak bisa mengakses lift dan kamar, bekas pengunjung hostel ini masih
bisa beristirahat. Setidaknya bisa numpang mandi dan sholat.
pusat informasi, International Hostel Chicago |
Ruang rekreasi, International Hostel Chicago |
Ruang baca, Internatioanl Hostel Chicago |
Dengan
rate 28 USD permalam, termasuk makan
pagi, hostel ini bisa dibilang almost perfect. Bahkan dari beberapa review yang
saya baca, Internatonal Hostel Chicago
ini adalah hostel terbaik di Amerika. Dan
kalau Kawan punya kartu anggota hostelling international, bahkan bisa dapat
diskon lagi.
Pemandangan dari ruang makan, International Hostel Chicago |
Well,
malam itu, saya tak lagi tidur sendiri. Ditemani beberapa orang, yang entah
siapa mereka. Suara remaja Eropa yang berskype ria semakin terdengar pelan.
Jetlag pun lenyap. Menjadikan itulah
malam ternyenyak sepanjang perjalanan ini
*review ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian
subjektif penulis.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation