“Nak, nanti klo mama sehat, kita umroh bareng ya…”. Saya
hanya mengangguk pelan, tahu kondisi ibu sudah sedemikian parah. Kira-kira
seminggu setelahnya, tanggal 13 Mei 2012, ibu kembali kepada Yang Maha Memiliki.
*
Nama lengkap saya hanya terdiri dari dua kata. Di passport, nama saya tertera dalam 3 kata,
satu kata terakhir adalah nama alm. Ayahanda yang sengaja ditambahkan. Saya
ingat betul,di penghujung tahun 2010, tujuan awal saya membuat passport adalah untuk umroh bersama ibu. Sesuai dengan
ketentuan pemerintah Arab Saudi untuk jamaah umroh maupun haji harus
mencantumkan nama minimal 3 kata di passport.
Sayang seribu sayang, di bulan Januari 2011, saya mendapat
panggilan untuk bekerja lebih awal. Februari 2011, ibu tetap berangkat umroh,
sendirian, tanpa saya. Jadilah saya hanya menitip do’a pada ibu, kiranya Allah
memperkenankan saya untuk datang ke Baitullah.
Bandara King Abdul Aziz |
*
Waktu berlalu, 2013 pun datang. Di awal tahun, saya sempat
berencana dengan seorang teman, mengambil cuti di Bulan Mei. Backpackeran ke Jepang di saat musim semi, mengambil
momen sakura yang bermekaran. Perencanaan itu sudah sampai pada tahap mencari-cari tiket
promo dan menyusun itenirary selama di Jepang. Namun urung saya fix kan, karena saya punya planning lain yang lebih mendesak dan
berada pada skala prioritas yang lebih besar.
Kira-kira di suatu malam di bulan Maret 2013, saya bermimpi
bertemu almarhum ayahanda. Ia mengajak saya dan kakak untuk umroh. Sebuah mimpi
yang menghenyakkan. Mengingatkan kembali
pada ucapan ibunda yang ingin mengajak saya umroh bersama. Sudah hampir setahun berlalu dan saya
terlupa.
Maret berlalu, April pun datang. Mimpi itu masih menghantui
saya. Bahkan setelahnya, saya bermimpi beberapa kali, dengan tema yang
membentuk satu jalinan benang merah: umroh dan ke Mekkah. Mimpi itu tidak mungkin hati saya abaikan,
namun tidak serta merta pula bisa saya wujudkan.
Tapi sepotong hati, dan sebongkah usaha, adalah bagian kecil,
yang digerakkan oleh kekuatan Maha Besar, yang lebih mengetahui apa yang tidak manusia
ketahui. Man jadda wa jadda.
Di antara jalinan tahajjud dan istikharah, akhirnya saya memutuskan
untuk resign. Perkiraan saya, akhir Mei saya baru bisa berhenti bekerja. Tapi prosesnya lebih lancar dari yang saya
kira. Akhir April saya sudah tidak masuk kerja. Dan Alhamdulillah saya sudah sign kontrak dengan dengan perusahaan
yang baru, kurang dari satu minggu setelah saya non aktif bekerja di kantor
lama.
Dan bukan sebuah keputusan yang mudah untuk keluar dari kantor
lama, karena saya terikat pada ikatan dinas di sebuah kementerian. Tapi lagi-lagi, semua berpulang pada pilihan
hidup yang hendak kita jalani. Kadangkala, kita hanya perlu menjalaninya
sahaja.
Lalu semuanya terjadi secepat roda waktu berputar. Menyeleksi
travel agen, menghitung tabungan, mencocokkan tanggal keberangkatan. Sempat tersendat,
karena kebanyakan travel agen menerima pendaftaran minimal 20 hari sebelum
keberangkatan. Sempat meragu, uang tabungan ibarat baju yang dikenakan foto
model: ‘pas’.
But I can’t wait too long. Kata kakak “ Nanti Allah pasti
ganti, bahkan berlipat-lipat ganda”. Walaupun
tabungan dunia berkurang, insyaAllah tabungan akhiratnya bertambah, saya meng-aamiin-i.
Akhirnya ketemu satu agen
travel yang cocok. Semua dokumen dan pembayaran baru fix per tanggal 3 mei. Bulan ini sengaja saya khususkan, untuk
perjalanan fisik dan tentu saja batin. Hitung-hitung sebagai kado ulang tahun
pada diri sendiri :p
Visa di passport |
Yap, passport saya akhirnya bercap visa Arab Saudi. Sesuai
dengan tujuan awal saya membuat passport itu. Kendati ia harus bertualang dulu, mengecap
berbagai stempel imigrasi negara-negara lain.
14 Mei 2013, terbanglah saya
dari Jakarta menuju Jeddah, menuju dua bagian tanah suci di muka bumi ini.
Menuju kiblat, dimana semua umat muslim di muka bumi ini berdoa menghadapkan
wajah ke arah tersebut. Dimana semua manusia yang telah wafat sebagai seorang
muslim/ah, akan dihadapkan pula pada arah tersebut. Menuju Baitullah. Membawa hati yang sedang mencari. Menuju perjalanan hati yang tak terganti.
'pencarian' dimulai |
4 Comments
Subhanallah, maha besar karunia-Nya.
ReplyDeleteKalo saya belum pernah kemana-mana. padahal pingin bgt menjelajahi karunia Tuhan
+ follow back ya
Royan, Sabda Awal, dan Dian Fernanda: Terimakasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi :)
ReplyDeletehm...,speechless
ReplyDeletedengan atau tanpa siapapun, semoga pjalanan mb bs mbawa kberkahan
Rikaaaaa..
ReplyDeleteSini jalan2 yuk
thanks for your comment.
will be shown after moderation