Sudah jadi rahasia umum kalau salah satu khasiat rebusan daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dapat menumpas atau mengatasi diare. Tapi bagaimana kerja si daun jambu biji ini?. Bolehlah saya cerita sedikit.
Daun jambu biji sebagai obat diare bekerja sebagai antidiare melalui 3 aktivitas yaitu antispasmodik, antiamuba, dan antibakteri. Sebagai antispasmodik, daun jambu biji mengatasi kejang atau bahasa medis nya spasme akibat diare pada saluran cerna. Di dalam daun jambu biji terdapat kandungan senyawa kuersetin dan glikosida kuersetin yang telah terbukti menghambat kontraksi usus melalui efek antagonistik kalsium. Dengan demikian kontraksi usus akan menurun sehingga frekuensi buang air besar pun ikut turun.
Daun Jambu Biji |
Tak hanya itu, daun jambu biji juga memiliki aktivitas antiamuba dan bakteri. Ekstrak etanol daun jambu biji dilaporkan memiliki aktivitas melawan enterobakteria. Salah satu bakteri yang masuk ke dalam kelompok enterobakteria adalah Escherichia coli yang juga paling sering disebut-sebut sebagai penyebab diare.
Pada pengobatan konvensional, biasanya penderita diare menerima dua obat sekaligus yakni obat diare pertama berupaantispasmodik contohnya loperamid hidroklorida dan obat kedua berupa antibiotik jika diare disebabkan oleh bakteri tertentu. Dengan kata lain, daun jambu biji, pada takaran dan pengolahan yang tepat, bisa menjadi alternatif pengganti dua obat sekaligus.
Namun perlu diingat, untuk aktivitas antibakteri yang paling penting ada dosis dan penggunaan obat. Sementara pada obat yang berasal dari bahan alam, ketercapaian dosis dan keajegan (konsistensi) dosis sering sulit tercapat. Misalnya untuk efekti sebagai antibakteri, kawan setidaknya harus minum 1 kg daun jambu biji segar, sehingga kalau kawan hanya merebus 10 lembar daun jambu biji, yang tentu saja tidak sampai 1 kg, maka efektivitasnya tidak akan tercapai. Oleh sebab itu, obat bahan alam banyak dibuat dalam bentuk ekstrak yang kaya akan kandungan senyawa tertentu/konsentrat. Kalau tadi perumpamaannya, 1 kg daun jambu biji segar (misalnya) setara dengan 20 mg ekstrak kental. Maka 20 mg inilah nanti yang dibuat sediaan tertentu seperti kapsul atau kaplet sehingga lebih efektif.
Begitu cerita singkatnya. Kalau ada
kawan yang sudah biasa pakai rebusan daun jambu biji untuk diare kini sudah
tahu jawabannya kenapa bisa frekuensi diarenya berkurang. Kalau kawan yang
belum pernah mencoba, mungkin boleh mencoba rebusan daun jambu biji untuk
diare. Tentu saja dengan bijak, kalau kondisi tidak membaik atau malah semakin
buruk, segera ke dokter ya. Salam sehat.
Daftar Bacaan
Anonim, 2000, Acuan Sediaan Herbal, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
1 Comments
test
ReplyDeletethanks for your comment.
will be shown after moderation