Waroeng Steak Samarinda
Jln. Bhayangkara No.57 ( Samping Toko Buku Prega dan Plaza Mulya),
Samarinda
Kisaran harga makanan dan minuman : 8 K-80 K
Belakangan karena pandemi dan (walaupun sudah masuk era new normal) tetap saja frekuensi jalan-jalan, makan di luar, ataupun nge-mall berkurang. Alasannya : 1. Berhemat karena (katanya) Indonesia mulai mengalami resesi ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi minus di tahun 2020. 2. Tentu saja karena alasan kesehatan, biarpun dengan menerapkan protokol kesehatan tertentu, ya tetap tidak menjamin 100% untuk tidak tertular COVID-19. Frekuensi makan di luar bersama sekeluarga yang saat sebelum pandemi COVID-19 bisa 3 kali seminggu, maka di era new normal paling banter makan di luar 1 kali seminggu atau bahkan 2 minggu sekali. Tempat dan waktu makan nya pun pilih-pilih. Tipsnya : saya cari tempat cozy, gak terlalu ramai, menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan datang di jam yang gak lazim, misalnya di hari kerja saat makan malam.
The good things dari kebiasaan baru ini: 1. Bikin lebih hemat dan bisa nabung lebih banyak. 2. Lama-kelamaan sudah mulai enjoy dengan kondisi new normal. Saya jadi mikir ternyata buat senag-senang atau refreshing, gak harus jalan-jalan keluar rumah. Banyak kegiatan di rumah yang bisa dieksplorasi baik sebagai hobi atau kegiatan tertentu.
Kembali ke ke ulasan Waroeng Steak & Shake Samarinda. Dulu sewaktu kuliah di Yogyakarta, saat awal bulan atau ada rezeki tertentu sering makan di Waroeng Steak and Shake yang di Jalan Colombo atau di dekat Gejayan. Saat itu, semacam hidangan mewah untuk ukuran kocek anak kuliah. Saya gak berani bilang Rasa Waroeng Steak di Samarinda sama dengan Waroeng Steak yang di Yogyakarta, karena saya bahkan sudah lupa rasa makanan di Waroeng Steak Yogyakarta.
But Overall, Waroeng Steak and Shake Samarinda gak mengecewakan. Saya udah beberapa kali makan di sini. Semua menu yang pernah saya cicipi : steak crispy ayam dan daging, steak cumi, steak daging yang tanpa tepung, minuman shake, kentang, cheese sauce, serta beberapa macam teh, semuanya memuaskan. Pilihan steak nya banyak : steak ikan, steak daging premium atau regular, steak ayam, steak seafood, steak pakai kentang, hinggan steak pakai nasi. Tersedia juga paket hemat steak crispy, nasi, dan es the manis dengan harga dibawah 30K. Pilihan paket ini bisa jadi menu alternatif kalau bingung cari makan siang semacam harus makan nasi tapi bosan dengan pilihan nasi padang atau nasi campur.
Tempat makan di Waroeng Steak Samarinda ini juga nyaman. Ada pilihan ruangan ber-Ac dan ruangan terbuka, ada musholla sehingga bisa jadi pilihan menu berbuka puasa, parkiran luas, tempat bersih, pelayanan cepat, lokasinya juga strategis, dekat dengan perkantoran, Hotel Selyca Mulia, Hotel Mesra, dan Plaza Mulia.
Oiya, saya awalnya mengira Waroeng Steak & Shake ini merupakan tipikal rumah makan franchise, ternyata saya salah. Setelah saya membaca beberapa informasi di internet, ternyata setiap cabang Waroeng Steak and Shake yang di berbagai kota merupakan cabang. Bedanya cabang dan franchise yakni pada kepemilikan dan sistem bisnis yang dijalankan. Kalau sistemnya cabang, maka kepemilikan warung di semua cabang sama, kalaupun ada investor biasanya hanya memberi modal tidak lebih dari 50%. Karena kepemilikan sama, maka sistem kontrolnya antar cabang pun mirip. Sementara kalau sistem franchise, cabang A dan cabang B bisa dimiliki oleh orang berbeda, sehingga kalau sistem QA nya gak bagus atau gak established , sering saya temukan cabang A rasa masakan dan pelayanannya lebih baik dari cabang B, padahal mereknya sama.
disclaimer : *postingan ini tidak berbayar. Murni
pengalaman pribadi penulis.
Tanda # pada judul hanya menunjukkan
urutan postingan, bukan peringkat rumah makan di Kota Samarinda.
Samarinda, Agustus 2020.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation