“Buah delima”,
sudah saya kenal sejak kecil. Seingat saya, delima dulu menjadi buah ‘tak
dianggap’, jarang dikonsumsi, dan seringnya saya jadikan bahan dalam acara main
‘masak-masakan’.
“Pomegranate”,
saya baru kenal beberapa tahun belakangan. Saat iklan di televisi
berlomba-lomba menyebut nama ini. Yah…mungkin orang Indonesia lebih suka menggunakan
istilah yang terkesan rumit agar memiliki citra lebih keren. Tapi tak masalah apapun
namanya, mari kita ungkap kehebatan si delima.
Pomegranate Fruit alias Buah Delima. Picture source |
Makan
delima yang masak dari pohonnya, agak merepotkan karena bijinya banyak, kecil2,
dan lengket dengan daging buah. Tapi tahukah Kawan kalau buah yang memiliki
nama latin Punica granatum ini kaya
akan polifenol sebagai antioksidan dan Vitamin C. Polifenol akan mencegah
kerusakan sel plus menurunkan kadar LDL atau awam disebut kolesterol jahat. Dan
secara tidak langsung akan menurunkan risiko stroke.
Karena alasan
cara makan delima yang susah, biasanya delima diolah dulu menjadi sirup atau
sari buah. Bisa jadi alasan itu pula yang mengundang produsen membuat berbagai
olahan buah delima, dan memperkenalkannya sebagai buah -yang oleh bule-bule
disebut- pomegranate.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation