Bisnis kosmetik belakangan memang sedang gemuk-gemuknya.
Entah itu untuk produsen, distributor, importir, retailer, atau klinik
kecantikan.
Nah,
sekarang saya mau cerita sedikit soal bisnis
kosmetik terutama untuk produk-produk maklon dan syarat-syarat maklon kosmetik.
Kira-kira setahun yang lalu, tak sengaja saya menonton
tayangan infotainment yang tengah meliput Ashanti yang sedang mengunjungi
pabrik kosmetik miliknya. Yap, Ashanti memang memiliki brand kosmetik tapi saya
agak meragukan kalau pabrik itu juga miliki Ashanti. Kemungkinan sih, kerjasama dengan pabrik maklon kosmetik.
Jadwal pelayanan notifikasi kosmetika online system - source: notifkos.pom.go.id |
Jadi, yang perlu kita bedakan, antara pabrik dan brand/merek
dagang. Tidak semua brand kosmetik punya pabrik sendiri. Dan bisa saja, sebuah
pabrik memproduksi berbagai macam brand/merek dagang kosmetik pesanan orang
lain. Proses pembuatan kosmetik di pabrik tertentu ini yang kemudian diberi
brand sesuai keinginan si pemesan inilah yang disebut dengan maklon (toll manufacturing). Makanya, belakangan
di pasaran ada banyak sekali brand kosmetik lokal.
Lalu, apa saja syarat toll manufacturing/ maklon kosmetik di Indonesia?
Persyaratan maklon
kosmetik tentu saja jauh lebih
sederhana, ketimbang mendirikan sebuah
pabrik baik dalam hal kerepotan perijinan maupun permodalan. Biaya maklon kosmetik bisa berkisar antara puluhan hingga ratusan juta. Jauh lebih murah ketimbang mendirikan pabrik kosmetik yang butuh biaya hingga milyarann rupiah
Syarat utama maklon kosmetik, diantaranya :
1. Memiliki Badan Usaha (minimal CV),
termasuk semua kelengkapan dokumen suatu badan usaha seperti : SIUP, SITU, dan
akta pendirian badan usaha.
2. Memiliki merek yang sudah didaftarkan di Dirjen HAKI
Kemenkumham.
3.
Kerjasama antara pemegang merek dan pabrik maklon kosmetik yang akan
memprodusi produk yang akan Kawan jual.
As simple as it is. Analoginya, Kawan pesan baju di tukang
jahit lalu baju yang sudah jadi itu Kawan beri label sendiri.
Sebenarnya, maklon kosmetik ini tidak terbatas pada pembuatan kosmetik merek lokal. Dimana proses produksi
mulai dari pengembangan produk sampai pada packaging produk dan kemasan
sekunder. .
Bisa
saja, proses maklon kosmetik hanya pada proses pengemasan. Misalnya maklon kosmetik pada produk import. Biasanya hanya pada proses packaging/kemasan kosmetik yang harus menyesuaikan dengan aturan dari
Badan POM.
Bahkan
kita bisa menentukan dititik/ di proses mana kita siap melakukan maklon kosmetik. Bisa memang dari awal produksi. Misalnya maklon krim wajah, dimulai dari pengembangan, produksi krim sampai ke kemasan sekunder (kotak) dilakukan di
Pabrik A. Atau bisa juga, menggunakan jasa dua pabrik sekaligus. Misalnya di
Pabrik A, kawan memesan krim dalam bulk sekian liter, lalu lotion tersebut
dikirim ke pabrik B, untuk lakukan pengemasan primer dan sekunder (maklon kemasan/packaging).
Yes! its up
to us. Bisa the whole process, bisa parsial aja.
Oiya,
untuk produksi maklon pun, tidak selalu karena produsen brand kosmetik nya
tidak memiliki pabrik. Misalnya Brand W
dengan produk lipmatte kosmetiknya sedang naik daun, sehingga permintaan pasar
meningkat sampai 50%, padahal kapasitas produksi di pabriknya terbatas.
Sehingga, ketimbang kehilangan pasar, lebih baik sebagai di maklon kan ke pabrik kosmetik lain agar permintaan pasar dapat terpenuhi.
So,
tertarik untuk meramaikan industri kosmetik tanah air?
Samarinda,
September 2018.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation