Belanja Ebook di Google Playbooks

Belanja Ebook di Google Playbooks


           Baru seminggu terakhir, saya lagi ketagihan google playbooks. Dulu-dulu sempat nyobain, tapi gak dapat feel nya baca e-books. Belakangan, lebih karena terpaksa. Mau beli buku online, suka kelamaan, milihnya juga lama, belum milih mau beli di marketplace mana, yang semakin hari semakin banyak.  Mau ke toko buku, selain malas karena usia kehamilan yang sudah semakin tua, harga buku di sini juga jauh lebih mahal ketimbang di Pulau jawa.


google play books logo
Google Play Books


Dan entah kenapa, setiap hamil (padahal saya baru dua  kali hamil) selain craving kalau liat makanan menggiurkan, saya sangat craving dengan pengetahuan, bacaan, dan sejenisnya. Kalau Cuma baca posting socmed, liat youtube, atau berita online, saya merasa belum terpuaskan.

                So I need book, book, and book. Dan Google playbooks ini bisa  jadi penyelamat,  kalau saya ingin baca buku secara instant. Beberapa keuntungan menggunakan Google Playbooks diantaranya :

-        -   Cepat dan praktis.  Dengan satu kali klik, buku sudah bisa dibaca

-         - Hemat tempat penyimpanan, karena bentuknya e-book.

-          - Seringnya lebih murah ketimbang toko buku dan hampir selalu ada diskon

Tapi, memiliki e-books, memang masih menuai pro dan kontra. Ada beberapa cacat atau hal kurang enak (menurut saya) dengan membeli e-books di google playbooks:

-      -    Saya gak bisa berlama-lama membaca di layar monitor, termasuk di layar smartphone. Sensasinya, selain rasa kelelahan malah bikin sulit tidur. Berbeda dengan membaca buku (cetak), selain kelelahan dan rasa bahagia, sering juga bikin ngantuk

-         - Karena dengan satu klik, sudah bisa membeli buku. Maka ada kemungkinan kita lepas kontrol dan baru kaget di akhir bulan saat tagihan kartu kredit datang.

-          - Rasa memiliki yang kurang karena bukunya tidak bisa dipegang.

-        -  Kalau gadget hilang atau kita ganti gadget, ya berarti ada kemungkinan kita akan kehilangan koleksi e-book(s)\

Well, kalau saya sih, tetap tidak akan 100% mengkonversi membeli buku cetak ke e-books, tapi sekarang saya punya pilihan, ada buku-buku yang harus saya cari versi fisiknya, ada yang saya akan cukup puas kalau punya e-book nya saja.

So, kawan, kamu tim yang mana? E-book atau buku cetak?

Samarinda, Juni 2018

Post a Comment

0 Comments