Bahan Kandungan yang Terdapat pada Kosmetik Medik (Medicated Cosmetic)

Bahan Kandungan yang Terdapat pada Kosmetik Medik (Medicated Cosmetic)

Another post about drugs and (or) pharmacist.

Jadi, kali ini saya akan membahas beberapa kandungan /bahan aktif yang terdapat pada kosmetika medik atau medicated cosmetics
Apa yang dimaksud dengan kosmetika medik? 

Kosmetik Medik adalah kosmetik yang mengandung bahan yang termasuk kategori obat, sehingga tidak bisa diperjualbelikan secara bebas. 


Jadi, biasanya istilah kosmetika medik ini merujuk pada produk-produk kosmetik yang bisa diperoleh dari Klinik Kecantikan dan harus melalui resep dokter.  Biasanya Klinik Kecantikan yang menjual produk kategori kosmetik medik pasti memiliki dokter dan apotek, sehingga produk produk yang masuk kategori obat (harus dengan resep dokter dan dijual di apotek) bisa diberikan kepada pasien/pelanggan.
Lalu, apa saja sih kandungan bahan yang sering digunakan/terkandung dalam produk kosmetika medik (medicated cosmetic) ?
Beberapa diantaranya:

kosmetik medik


1.      Klindamisin
Klindimisin menjadi golongan antibiotik andalan untuk membasmi jerawat pada wajah. Klindamisin tersedia dalam bentuk salep ataupun sediaan oral (tablet).  Klindamisin boleh ditambahkan dalam krim perawatan kulit hanya untuk alasan medis (kosmetik medis) dan atas resep dokter.
Penggunaan klidamisin pada perawatan kulit wajah berfungsi sebagai antibiotik yang membunuh propionibacterium acnes. Akan tetapi tidak semua jerawat harus dibasmi dengan antibiotik.
Sebab sebenarnya propionibacterium ini termasuk jenis koloni bakteri yang secara normal hidup pada kulit. Namun, ia akan tumbuh pesat ketika pori-pori kulit tersumbat dan mengeluarkan suatu zat iritan yang dapat mengiritasi kulit dan akhirnya menimbulkan jerawat. Jadi tidak semua penyebab jerawat harus dibasmi dengan antibiotik. Tergantung tingkat keparahan. Penyebab lain yang mengakibatkan tersembatnya pori-pori juga harus diatasi.
Penyebab tersumbatnya pori-pori pun ada bermacam-macam. Bisa karena polusi udara, pori-pori tersumbat, konsumsi makanan yang menyebabkan produksi minyak berlebih, hingga pemakaian kosmetik. Nah, kalau bakteri nya dibasmi tapi penyebab pori-pori tersumbatnya tidak diatasi, jerawat tetap akan muncul kembali.  
      Dan yang perlu Kawan ingat, bahwa klindamisin adalah antibiotik sehingga pemakaian klindamisin secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi. Kalau Kawan meminum Klindamisin tablet untuk mengatasi jerawat, Kawan perlu mempertimbangkan efek samping lain. Sebab klindamisin adalah antibiotik yang juga dapat mengobati infeksi bakteri pada bagian tubuh yang lain seperti saluran kencing, gusi, sendi, dan sebagainya.
Kosmetik yang mengandung klindamisin hanya bisa diperoleh di klinik kecantikan atau apotek karena tidak boleh diperjualbelikan dan diiklankan secara bebas

2.  Hidrokuinon
Bahan aktif ini sudah tak asing diperbincangkan dalam dunia perkosmetikan. Memang stereotype cantik ala asia adalah berkulit putih cerah.  
Dan Hidrokuinon telah terbukti sangat ampuh memperbaiki warna kulit (bleaching). Hidrokuinon termasuk senyawa fenol aromatik yang sangat gampang teroksidasi dan berubah warna.  Ciri kosmetik yang mengandung hidorkuinon biasanya harus disimpan dalam lemari es, untuk menghindari hidrokuinon teroksidasi dan berubah warna menjadi coklat. Krim yang mengandung hidrokuinon umumnya merupakan krim  malam, karena kulit wajah yang diolesi hidrokuinon menjadi lebih sensitif terhadap sinar UV.
Hidrokuinon bekerja dengan cara memecah zat melanin (pewarna kulit). Sayangnya, hidrokuinon bekerja tanpa pandang bulu. Selain memecah zat melanin, hidorkuinon juga merusak enzim yang membentuk zat melamin. Ibaratnya, selain anaknya, induknya pun ikut dibunuh. Akibatnya produksi melamin terus menurun. Padahal kulit membutuhkan melamin untuk melindungi dari paparan sinar ultraviolet. Pemakain hidrokuinon dalam jangka waktu lama membuat kulit sangat rentan terhadap efek buruk dari sinar UV.
Selain itu, Hidrokuinon juga dapat menyebabkan efek ketergantungan. Ketika berhenti menggunakan krim yang mengandung hidrokuinon, seringkali muncul masalah baru yaitu kulit menjadi lebih kusam atau berwarna kehitaman (ochronisis). Hal ini disebut dengan rebound phenomena  Untuk menyiasati agar hal tersebut tidak muncul, penggunaan hidrokuinon harus dihentikan secara bertahap dengan dosis menurun (tappering off) dan diawasi oleh dokter.
Ochronisis sendiri merupakan  sindrom yang dapat disebabkan karena kelainan genetik atau bisa karena paparan senyawa fenol dari luar seperti hidrokuinon . Ciri dari ochronisis adalah warna kulit menjadi keabuan atau kebiruan. Ochronisis berisfat hampir irreversible, artinya sulit bagi kulit untuk kembali ke keadaan awal.

Namun hidrokuinon masih dapat digunakan untuk pengobatan kulit dengan kondisi tertentu. Menurut standar terapi dari World Health Organization (WHO), hidorkuinon direkomendasikan bersama asam retinoat dan obat golongan steroid untuk pengobatan flek hitam pada wajah (melasma). 

3.      Deksametason
Pada kosmetik, perlakuan deksametason sama seperti hidrokuinon dan klindamisin. Artinya masih boleh dicampur untuk krim wajah dengan alasan kondisi medis tertentu dan atas resep dokter.
Salah satu efek deksametason adalah mengurangi peradangan atau inflamasi. Lalu, kenapa deksametason sering dicampur pada krim wajah?.
Sebab krim wajah yang mengandung asam retinoat dan atau hidrokuinon, sering membuat kulit wajah berwarna merah atau terkesan mengelupas.  Nah deksametason ini berfungsi meredam atau mengurangi efek samping dari pemakaian hidorkuinon dan asam retinoat tersebut.
            Sering pula kejadian, pasien ke dokter hanya satu kali, kemudian menebus resep yang sama berulang-ulang. Padahal, pada obat-obat tertentu, seperti deksametason, pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan. Dan jika telah digunakan dalam waktu lama, tidak boleh dihentikan seketika, namun harus dengan penurunan dosis secara bertahap.

Efek samping lain yang sering terjadi adalah penipisan kulit. Padahal secara anatomi, kulit wajah sudah tipis. Pemakaian krim yang mengandung deksametason dan hidorkuinon dapat membuat kulit wajah semakin tipis, dan menjadi sangat sensitif terhadap ultraviolet.  Sehingga kulit wajah pun akan menjadi manja, rewel, dan perlu perawatan yang ekstra. Efek ini seolah menjadi siklus. Lupa membersihkan wajah sehari saja, langsung muncul banyak jerawat. Lupa menggunakan sunblock sehari, kulit langsung terbakar. Mau tidak mau konsumen harus melakukan perawatan wajah terus menerus. 

          Artikel ini tidak bermaksud mendiskreditkan pihak tertentu. Boleh-boleh saja merawat kulit wajah di Klinik Kecantikan. Dokter pasti tahu yang terbaik untuk pasiennya. But just to make sureB, kita sendiri sebagai pemilik tubuh, juga pasti tahu apa yang terbaik dan apa yang diperlukan untuk tubuh dan wajah kita, bukan hanya sekedar mengejar tren atau gengsi. 

Stay healthy !

Samarinda, Desember 2017

Post a Comment

0 Comments