Tak
ada yang lebih menakutkan sekaligus menggairahkan selain sebuah perubahan besar
dalam hidup.
Well, setelah lahir dan besar 17 tahun
di Pulau Sumatra, merantau 10 tahun di Pulau Jawa, dan kini di awal tahun 2015,
saatnya saya mencoba peruntungan di
Pulau Borneo.
Memiliki
pengalaman beberapa kali untuk hidup dan memulai kehidupan yang benar-benar
baru di suatu tempat yang juga baru, saya belajar cara cepat belajar
menyesuaikan diri.
Begitulah,
ibarah bunglon, maka saya adalah bunglon yang kaku. Hanya akan cepat
menyesuaikan diri pada tempat yang saya anggap sesuai kriteria saya.
Berita
buruknya lagi, saya tak punya cukup kekuatan untuk mengendalikan kemana takdir
akan membawa saya. Maka saya harus mengaktifkan kepekaan semua sensor yang saya
miliki untuk menyerap keadaan di lingkungan baru.
Memperhatikan
cara bertutur, bahasa yang digunakan, pola interaksi, tingkat kesopanan, sampai
pemilihan pakaian sehari-hari dari orang-orang yang saya temui. Saya tak suka
orang-orang meluangkan waktu lebih banyak beberapa detik karena pakaian yang
saya kenakan tak lazim dalam situasi tertentu.
Dan
tentu saja beradaptasi secara geografis. Menghapal jalan dan memindainya dengan
lebih teliti. Memperhatikan tiap-tiap bangunan dan toko. Mana toko fotokopian dan alat tulis terdekat,
paket pengiriman terdekat, rumah sakit terdekat, mall terdekat, pasar terdekat,
bengkel terdekat, rumah makan, POM bensin, bank, hingga kantor-kantor
pemerintahan.
Pun
secara sosial saya memulai dari nol. Saya belum punya teman ‘main’. Selain
beberapa kenalan lama yang belum sempat saya temui lagi hingga detik ini. Sehingga
source informasi lingkungan baru pun
terbatas. Apa yang terjadi kalau sumber yang kita miliki terbatas? Yap, tentu
saja mengoptimalkan sekecil apapun informasi yang ada. Saya mengumpulkan,
membaca, dan menganalisa lebih banyak dari apa yang saya lihat dan alami
sendiri.
Dan
meski saya impulsif, but I’m a very
well-organize person. Saya meletakkan barang-barang pada tempatnya,
melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan nyaman, punya target harian, to-do-list yang saya patuhi, dan target-target besar
dalam jangka panjang yang bisa saya usahakan jikalau hidup saya sudah berjalan
normal. Sebagai gambaran, saya bahkan tidak bisa tidur dengan tenang jika kamar
dalam keadaan berantakan. Makan demi hidup yang terus berkejaran dengan waktu
dan target, proses adaptasi ini harus berjalan dengan metode akselerasi.
Then, wish me luck!
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation