Life Never Stops

Life Never Stops



Mana puisiku?
Kau bertanya padaku pagi ini
Iya, ini aku bikinkan puisi,
Aku tau kau paling suka dengan kata-kata indah,
Lalu kau akan tersenyum sungging ketika membaca puisi ini.
Lesung pipi mu itu loh, seolah menarik semestaku,
Cantik.

Mana puisiku?
Ah kau tahu…
Sudah bukan saatnya lagi aku membuatkan engkau puisi.

Sudah saatnya.

Begitulah, kawan :)

Rika Melati, Jakarta, 14 April 2014

Itulah potongan email yang saya kirim kemarin sore pada sebuah akun email yahoo.
Lalu si penerima email mengabarkan, malamnya, ia menangis terisak-isak di kamar membaca puisi singkat yang tak layak mendapat apresiasi sastra tersebut.

*
Dialah seorang kawan terlama sepanjang masa, hampir lima belas tahun mengenal satu sama lain. Kedekatan yang membuat orang-orang di sekitar kami hanya menggeleng geleng.
Seorang kawan yang selalu mengagumi tulisan-tulisan saya, meski ia tak gemar membaca.

Yogyakarta, Jambi, Kuala Tungkal, Jakarta, Jawa Tengah, Bandung, Belitung, Lombok, Phuket, Kuala Lumpur, Penang, Singapore. Entah sudah berapa pantai, jalanan, tempat makan, bus, kamar tidur, kereta. Entah sudah berapa.

Jauh. Jauh. Jauh sudah perkawanan dan perjalanan kami.

Tapi bukankah semua ada saatnya? 

Be brave for all who(se) come and go into life.

Life never stops, dear…. :)



Post a Comment

4 Comments

  1. Katanya, kalo sudah lebih dari 7 tahun, maka persahabatan itu akan berlangsung selamanya. Semoga :)

    Enak ya kak Rik, ada rekan seperjalanan yang bersedia nemenin kemana-mana. Aku belakangan juga bosan, bosan pergi sendiri. pengen ada yg nemenin.. hehe

    ReplyDelete
  2. Iya, mudah-mudahan Friends Forever :)

    Ayok Mae...
    Cepetan atuh cari temen seperjalanan.
    Gak hanya sekedar teman seperjalana, tapi teman menjalani hidup :p

    ReplyDelete
  3. aaah senengnya kalo punya BFF yang bisa diajak travelling..

    ReplyDelete

thanks for your comment.

will be shown after moderation