“ There must be,
uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different
bad, as usual. Feel different smell of the air that you take.”
But I always miss that feeling, sometimes
trying to repeat once, and once more
Melanjutkan
cerita menginap di Yogyakarta, setelah 3
malam menginap di Yellow Star Hotel Gejayan, walaupun sebenarnya kami cukup puas,
namun kami memutuskan pindah hotel karena bosan dan ingin mencoba penginapan
lain.
Hotel
Cakra Kusuma, Jalan Kaliurang, Yogyakarta.
Kembali
ke jaman saya kuliah di Yogyakarta, sekitar belasan tahun silam, hotel ini
pernah mencapai masa keemasannya. Keren banget deh pokoknya kalau udah menginap
di Cakra Kusuma Hotel. Dulu gak terbayangkan menginap di sini, karena menginap
di Hotel Cakra Kembang saja (adeknya Hotel Cakra Kusuma) dengan rate yang lebih murah, rasanya waktu itu
sudah keren sekali
Hotel
Cakra Kusuma ini luas, lokasinya strategis banget, di Jalan Kaliurang sebelum
KM 5 (sebelum kentungan). Hotel-Hotel di Kaliurang bawah kalau saya bandingkan
memang lebih mahal rate-nya ketimbang
hotel-hotel area Gejayan dan Jalan Solo. Bahkan satu-satunya alasan kami
memilih Hotel Cakra Kusuma ini karena lokasinya yang strategis. Waktu itu kami
dapat rate sekitar 350K per malam.
Megahnya
bayangan hotel ini di masa lalu seketika sirna ketika kami sampai di lobi.
Menurut saya, saat ini Hotel Cakra Kusuma lebih layak disebut homestay. Lobinya hari ini mungkin tidak
banyak berubah sejak belasan tahun yang lalu. Namun jaman yang berubah,
sekarang bahkan hotel bintang 2-3 saja punya lobi yang terbilang ‘menjanjikan’.
Begitu
staf hotel memberikan kunci kepada saya, saya tambah kaget karena hotel ini
masih menggunakan kunci manual, bukan berupa kartu. Saya diinfokan bahwa kamar
kami berada di lantai 2, dan tentu saja tidak ada lift. Barang-barang kami lalu
dibantu staf hotel untuk diantarkan ke kamar. Namun pas akan check out, kami
memilih angkat-angkat barang sendiri karena tidak ada fasilitas telepon di
kamar dan saya terlalu malas untuk turun ke lobi.
Kamarnya dan kamar mandinya juga seperti
mundur ke masa belasan tahun yang lalu, bahkan TV nya masih berupa TV tabung
kecil dengan siaran lokal yang dinikmati dalam lampu kamar yang redup.
Hotel Cakra Kembang dilengkapi dengan
fasilitas kolam renang outdoor. Kolam
renangnya cukup luas dan ada kolam anak. Pengunjung hari itu lumayan ramai, dan
saya sempat membawa anak-anak berenang, sebentar saja karena udara dingin
kaliurang bikin anak-anak tak ingin berlama-lama di kolam renang.
Grand
Kangen Hotel, Urip Sumoharjo, Yogyakarta.
Jl. Urip Sumoharjo No.137, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222
Pemandangan dari jendela kamar hotel |
Lobi Hotel Grand Kangen Yogyakarta |
Cukup menginap
semalam, di Hotel Cakra Kembang, lalu
memutuskan pindah hotel (lagi) dan akhirnya kami kembali lagi ke area hotel di
sekitar Gejayan. Lokasi Grand Kangen Hotel ini tepat berseberangan dengan Bioskop
XXI. Jalan di depannya merupakan jalan satu arah, tapi tetap strategis. Mau ke
arah jalan solo, jalan kaliurang, maupun ke Malioboro atau arah selatan tetap
gak terlalu jauh.
Rate yang kami dapatkan pun cukup murah,
under 300K per malam tanpa sarapan pagi. Karena udah lama gak staycation, dan aplikasi pemesanan hotel
yang dimiliki di handphone saya cuma Traveloka, dan terkadang saya cukup
males untuk searching lagi, jadi
hanya membandingkan harga hotel di satu situs atau aplikasi saya baru sadar
satu hal.
Ternyata untuk mendapatkan rate murah
kita emang harus membandingkan harga antar situs. Hotel X di situs A bisa
harganya jauh lebih murah ketimbang situs B, namun sebaliknya Hotel y di situs
A harganya bisa jauh lebih mahal ketimbang situs B. Saya dapat rate lumayan murah under 300K di
Agoda, sementara di Traveloka biaya menginap di hotel ini di atas 350K untuk
kamar dan layanan yang sama.
Kamar Hotel Grand Kangen ini lumayan
luas, walaupun lebih luas kamar Hotel Yellow Star Gejayan. Interior lobi, lorong, dan kamar bernuasa
Jawa Heritage, jadi menimbulkan kesan lebih mewah. Di Grand Kangen Hotel ada fasilitas kolam
renang, gak terlalu besar dan berupa
kolam renang dewasa. Waktu itu kami gak sempat berenang, karena udah kecapekan
jalan plus karena kasus Covid-19 lagi naik jadi rada was-was kalau mau berenang
di kolam renang umum.
Kami juga gak mengambil layanan breakfast, jadi saya gak punya penilaian untuk masakannya. Tepat di samping hotel ada restoran ayam goreng Tojoyo Yogyakarta, saya dan anak-anak doyan, tipikal ayam goreng kampung yang gurih. Untuk pilihan restoran/rumah makan di dekat hotel yang bisa dicapai dengan jalan kaki, saya akui lebih banyak di lokasi hotel yang sebelumnya kami inapi, yakni area kaliurang (Hotel Cakra Kusuma), dan Area Gejayan (Hotel Yellow Star).
Interior Kamar Grand Kangen Hotel Yogyakarta |
Untuk area
parker lumayan luas, lobinya juga luas, staf ramah. Amenities di kamar standard
aja, cuma sikat gigi, sandal hotel, sabun dan shampoo. Untuk rate hotel under
300K menurut saya udah lumayan banget. Apalagi kamar kami menghadap ke jalan,
persis di depan XXI Yogyakarta. Dan
karena udah capek pindah-pindah hotel, kami memutuskan menginap di hotel ini
sampai pulang ke Balikpapan.
Lobi Grand Kangen Hotel Yogyakarta
Kamar Grand Kangen Hotel Yogyakarta |
Samarinda,
Agustus 2021
*review ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian subjektif penulis.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation