Ketika
mengalami konstipasi/sembelit, cara pengatasan instan yang mungkin kerap Anda
lakukan adalah menggunakan obat pencahar, obat laksatif, atau ada yang menyebut obat pencuci perut. Meski pencahar dapat dengan mudah
ditemukan di pasaran dan pencahar dapat dibeli tanpa resep obat, pemakaian pencahar harus sesuai rambu-rambu dan aturan agar tetap
bermanfaat bagi pemakainya.
- Pencahar Untuk Pelangsing
Bolehkah menurunkan berat badan dengan mengkonsumsi obat pencahar?. Well, Obat pencahar bukanlah obat pelangsing. Saat
ini banyak dijumpai kasus penyalahgunaan pencahar yang digunakan untuk menurunkan berat badan dengan tujuan
melangsingkan tubuh. Memang, cara kerja pencahar dengan menguras isi perut, akibatnya
makanan yang dimakan cepat dibuang sebelum diserap oleh usus. Sehingga secara tidak langsung, konsumsi pencahar secara terus menerus dapat menurunkan berat badan.
Namun, penggunaan pencahar dalan jangka waktu lama dapat membahayakan tubuh. Akibat
digunakan terlau sering, pencahar akan mengeluarkan isi perut termasuk cairan
sehingga mengkonsumsi pencahar dapat menyebabkan dehidrasi. Selain itu pencernaan yang dipaksa
bekerja terus-menerus dapat mengalami luka yang bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan.
Dan apabila pemakaian jangka panjang tersebut tiba-tiba dihentikan bisa jadi
tubuh semakin gemuk karena usus telah terbiasa bekerja lebih aktif dan lebih
efisien dalam menyerap makanan.
- Pencahar Untuk Anak dan Balita
Anak-anak
dan bayi cukup rentan mengalami konstipasi atau susah buang air besar. Namun sebagai orangtua, Anda jangan
buru-buru panik jika anak mengalami sembelit. Konstipasi atau sembelit sebenarnya bukanlah suatu penyakit, tetapi konstipasi atau sembelit lebih tepat disebut gejala yang dapat menandai adanya suatu penyakit atau
masalah dalam tubuh. Masalah dalam tubuh tersebut termasuk masalah asupan gizi.
Ketidakseimbangan gizi yang kurang serat menjadi penyebab terbesar kasus
konstipasi atau sembelit pada anak dan balita. Penyebab-penyebab lain yang mungkin bisa menyebabkan
konstipasi atau sembelit diantaranya kurang aktivitas fisik serta meminum obat-obat tertentu yang dapat menyebabkan sembelit misalnya antasida, fenobarbital, obat pereda nyeri, dan obat batuk yang
mengandung kodein. Pada beberapa kasus, ada anak yang frekuensi BAB rendah namun
konsistensi fesesnya lembek. Sehingga belum dapat dikatakan mengalami gejala konstipasi atau sembelit.
Hati-hati mengkonsumsi pencahar. Source |
Ketika anak atau balita mengalami
konstipasi, usahakan tidak langsung memberikan pencahar. Fokuskan untuk mengubah
jenis makanan harian pada anak, dengan memberi banyak buah dan sayuran yang kaya akan
serat. Susu anak pun bisa diganti dari susu sapi menjadi susu kedelai karena sus kedelai cenderung tidak menyebabkan konstipasi, dengan catatan anak tidak mengalami
masalah dengan susu kedelai. Anda tidak perlu mengurangi porsi makan anak hanya
agar tidak mengalami konstipasi. Karena pengurangan porsi makan anak hanya akan menambah masalah baru, yakni dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan
anak.
Pemberian pencahar bagi anak hanya
jika kondisinya sangat memerlukan dan sebaiknya digunakan atas anjuran dokter.
Beberapa pencahar yang cukup aman bagi anak antara lain yang mengandung
polietilen glikol (PEG), laktulosa, magnesium hidroksida, minyak mineral,
psyllium husk dan bisacodyl, contohnya dulcolax. Dalam peresepan, dosis obat pencahar harus disesuaikan
dengan kondisi anak terutama dosisnya menyesuaikan usia anak. Dan apabila feses yang dikeluarkan telah lembek kembali,
pemakaian pencahar sebaiknya tidak seketika dihentikan. Pemakaian tetap
dilanjutkan dengan mengurangi dosis secara perlahan. Karena penghentian
pemakaian yang tiba-tiba dapat menyebabkan anak mengalami konstipasi
kembali. Dan untuk mencapai terapi
optimal, orangtua tetap harus mengontrol pemberian makanan berserat bagi anak selama
dan setelah pemberian pencahar.
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation