Buku
apa yang kamu baca di tahun 2018?.
Saya
sendiri hanya mampu menghabiskan beberapa buku, dengan jumlah hitungan jari sepanjang
Januari hingga Oktober 2018 ini.
Yes!.
Too many books to read, too little time to read. Ditambah sosial media yang memang benar-benar
mencuri waktu. Sepuluh tahun lalu kalau ada waktu senggang, saya hhabiskan
dengan membaca buku atau mendengarkan radio. Kini waktu lebih banyak tersita
menonton youtube atau scrolling layar handphone untuk melihat feed instagram, timeline
twitter, dan belanja online.
Tapi
saya akui, tidak ada yang mengalahkan nikmat membaca buku. Membaca satu cerita
utuh atau satu gagasan utuh dari si penulis memang benar-benar menutrisi otak.
Tak hanya sekedar membaca caption atau status panjang yang seringnya hanya
bikin iri atau malah ingin berghibah. Wkekeke.
Jadi
ya sebelum mengevaluasi diri, apa saja yang saya lakukan sepanjang 2018, tak
ada salahnya kalau saya merangkum buku-buku apa saja yang sudah saya baca (sampai
selesai) sepanjang tahun 2018 ini.
Sirkus Pohon, Penulis : Andrea Hirata.
Cover buku Sirkus Pohon - Andrea Hirata |
Bagi
saya, belum ada karya Andrea Hirata yang mengecewakan. Meski ada beberapa novel Andrea Hirata yang
alur ceritanya biasa saja, tapi penuturan dan cara Andrea Hirata bercerita
selalu menghibur dan mengesankan. Jadi di awal launching novel
Sirkus Pohon, memang saya sudah ada niat untuk membeli buku ini.
Novel
Sirkus Pohon ini saya tamatkan hanya dalam waktu dua hari. A must read book,
terutama bagi kamu penyuka novel fiksi non terjemahan. Andrea Hirata memang piawai bercerita. Mengalir, lucu, cerdas, sekaligus satir. Tak sekali dua kali saya tersenyum atau
tertawa membaca novel yang bukan bergenre komedi ini.
Rentang Kisah oleh Gita Savitri Devi (e-book)
Cover belakang buku Rentang Kisah |
Tahu buku Rentang Kisah dari
Gitasav ini sudah lumayan lama. Ulasan atau promonya sering berseliweran di
feed instagram saya. Belakangan, buku
Rentang Kisah ini malah katanya akan difilmkan. Saya membeli buku ini di
Playbooks secara impulsif. Dulu, pikir saya, buku ini cocok untuk anak muda
kaum milenial, sementara saya sudah terlalu tua.
Namun, tak sengaja di suatu
malam saya ubek-ubek Google Playbooks, sambil membaca sampel beberapa e-books. Sampailah
pada sampel ebooks Rentang Kisah, yang membawa saya pada rasa penasaran ini
membaca keseluruhan buku. Akhinya ya saya beli e-booknya. Ternyata tak hanya untuk kaum muda, buku
Rentang Kisah ini juga cocok bagi orang yang pernah merasa muda. Review buku nya ada di sini ya.
Happiness
is Homemade oleh Puty Puar
Akun @byputy yang dimiliki Puty
Puar ini memang sudah terkenal sejagad instragram, terutama bagi kaum ibu-ibu,
karena doodle dan art work nya yang lucu, berfaedah, dan sangat mengena dengan
kehidupan ibu-ibu jaman sekarang.
Happiness is Homemade - Puty Puar |
Buku Happiness is Homemade ini
memang bukan buku cerita ya. Jadi isinya berupa tips-tips bagaimana kita harus
bersyukur dan bisa tetap berbahagia dengan hal-hal sederhana yang kita miliki
atau bisa kita lakukan setiap hari. Nah
tips-tips nya ini yang diilustrasikan dengan baik oleh Puty Puar. Ya kalau kamu
terbiasa membaca buku dengan tulisan penuh beratas-ratus halaman, maka buku
Happiness is Homemade ini bisa selesai dalam waktu kurang dari satu jam.
Harga buku Happiness is Homemade
ini sedikit pricey sih, karena memang
kertasnya lebih tebal dan halamannya full colour. Buat emak-emak yang suka
ilustrasi atau doodle, buku ini cocok untuk dikoleksi.
E-book pertama dengan jumlah halaman ratusan yang berhasil
saya selesaikan. Meskipun ada beberapa
halaman yang saya skip, diantaranya saat penulis menceritakan mimpi-mimpi Aruna
(yang selalu ada di awal bab). Bukan apa-apa, tapi mimpi Aruna ini benar-benar
absurd. Dan karena ke absurd-an nya, I didn’t enjoy it.
Terus terang, saya masih merasakan perbedaan membaca print
book dan e book, terutama untuk bacaan-bacaan berat yang menguras otak. Aruna
dan Lidahnya ini saya selesaikan lebih kurang selama satu minggu, dengan
mencicil membaca beberapa halaman setiap malam sebelum tidur.
Kenapa memilih membeli novel Aruna dan Lidahnya?. Ya, saya
tergoda karena banyak orang membicarakan film Aruna dan Lidahnya. Saya belum
nonton sih, tapi dari teaser, trailer, dan komentar netizen, film ini kayaknya
oke.
Overall, novelnya bagus. Laksmi Pamuntjak bercerita dengan
baik dan enak. Walau saya sempat merasa
kebosanan di tengah cerita karena novel ini gak ada klimaks. Secara singkat sinopsisnya bercerita seputar Aruna yang doyan kulineran
dan tengah mengalami middle life crisis.
Aruna seorang wanita karir yang bekerja di konsultan bidang kesehatan. Lalu ia harus
dinas ke beberapa kota di Indonesia bersama rekan kerjanya Farish. Teman baik
Aruna, Bono dan Nad, ikut ke acara dinas Aruna tersebut. Di setiap kota, di sela-sela tugas Aruna dan
Farish menyelidiki wabah flu burung, mereka mampir kulineran ke sana
kemari. Aruna dan Farish lalu saling jatuh cinta dan
endingnya jadian. Well, novel ini
tidak akan mengaduk-aduk perasaan kita. Tapi referensi, riset, dan pengetahuan
Laksmi Pamuntjak soal dunia kuliner memang patut diacungi jempol.
Jakarta Sebelum Pagi oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Saya
membeli buku ini impulsif aja, bukan masuk daftar whishlist buku yang ingin
saya baca. Datang ke toko buku, melihat-lihat,
ingin membeli buku, tapi bingung mau beli buku apa, lalu pilihan jatuh pada
novel Jakarta Sebelum pagi ini.
Mengapa
memilih novel Jakarta Sebelum Pagi ?
Saya
memilih berdasarkan preferensi sang penulis, Ziggy Z, yang novel-novelnya
sering menang berbagai perlombaan. Sekian
tahun yang lalu, saya pernah membaca Novel Tanah Tabu yang ditulis Ziggy.
Walaupun sudah lupa ceritanya, tapi yang saya ingat novel Tanah Tabu ini cukup
membuat saya terkesan. Jadi tak ada
salahnya saya mencoba membaca lagi karya fiksi
Ziggy Z.
Jakarta
Sebelum Pagi juga merupakan salah satu
novel pemenang lomba novel Dewan Kesenian Jaakarta (DKJ) tahun 2014. Topik yang
diangkat masih kategori teenlit. Ceritanya cukup sederhana, tentang persahatan
yang dibumbui rasa suka. Namh, masalahnya si tokoh cowok, mengalami trauma
mendalam paska perang. Ia takut bersentuhan dengan orang, gugup, dan takut
mendengar suara-suara keras. Bumbu inilah yang membuat kisah persahabatan ini
menjadi tak biasa.
Dua
bab pertama benar-benar mengesankan dan
tak ingin berhenti membaca. Di tengah-tengah, baru terasa sedikit datar dan endingnya
sudah dapat tertebak. Buku ini juga mengingatkan saya pada buku-buku karya
Winna Efendi.
Novel
ini sangat manis, ringan, dan menghibur. Recommended untuk kamu yang sedang
mencari novel ringan namun tetap bermutu.
Jakarta Sebelum Pagi - Ziggy Z |
Melawan Miskin Pikiran Oleh Hasanudim Abdurakhman/Kang Hasan (e-book)
Jadi malam-malam sebelum tidur, kalau saya butuh hiburan atau
merasa bosan, saya biasanya akan mengubek-ubek playbooks, download sampel
buku-buku yang sepertinya menarik atau mencari-cari ebooks yang sedang diskon
dan sepertinya bagus.
Hingga suatu malam, saya sampai pada buku Melawan Miskin Pikiran
ini. Sebenarnya, saya tahu mengenai Kang Hasan dari status-status facebooknya (yang
lebih mirip esai singkat) yang sering viral dan di share banyak orang.
Isi buku Melawan Miskin Pikiran ini juga merupakan
kumpulan-kumpulan tulisan Kang Hasan. Lebih banyak berupa opini dan kritik
terhadap fenomena di sekitar, terutama soal budaya, politik, dan
pendidikan. Tulisannya mengingatkan saya
pada tulisan Dahlan Iskan yang rajin saya baca dan ikuti di blog beliau di www.disway.id
Melawan Miskin Pikiran - Kang Hasan |
Jadi isi buku ini
memang bukan suatu gagasan orisinal yang komprehensif. Namun tetap menurut saya
lumayan. Bisa menjadi makanan otak,
menambah wawasan, pengetahuan, hingga mencetuskan satu ide tertentu.
*
Dan masih dua bulan
tersisa sebelum tahun 2018 berlalu, mudah-mudahan saya bisa menyelesaikan
membaca satu dua buku lagi.
I wish
Samarinda, oktober 2018
0 Comments
thanks for your comment.
will be shown after moderation