Dulu
ketika bangun, hal pertama yang saya lakukan adalah bercermin kemudian menengok
smart phone.
Setelah
beberapa bulan, saya menyadari. Kini, menengok cermin pun sudah sangat jarang
saya lakukan. Setelah satu setengah bulan tinggal bersama. Kini hal pertama
yang terpikirkan ketika bangun adalah menyiapkan secangkir kopi hangat
untuknya. Naluriah saja. Mencintai dan hidup dengan seseorang barangkali
membuat kita secara tak sadar menggeser prioritas dan mengubah kebiasaan, tentu
tanpa paksaan.
Beberapa
bulan lalu, rasanya begitu tenang, kalau sehabis pulang kerja, setelah mandi,
makan, sholat dan lalu berbaring di kasur, membaca buku hingga larut dan
tertidur. Kini rasanya sungguh tak enak tidur sendirian di kasur double,
meskipun dengan begitu saya bebas bisa tidur kapanpun, tak terganggu
dengkurannya yang keras, saya dapat membaca buku selarut mungkin, tanpa harus
bertoleransi mematikan lampu, karena dia terlalu lelah untuk tidur lebih larut.
Ada
sesuatu yang tak pas ketika menyadari kasur bagian kiri masih kosong, dan tak
ada makhluk hidup yang dapat saya peluk atau sekedar mendengarkan senandung
sumbang saya sebelum tidur. Rasanya sunggu tak enak, semacam ada yang hilang.
Suatu
siang, ketika bercermin, saya baru menyadari sudah lama sekali saya tak
bercermin dengan durasi lama. Biasanya hampir setiap hari saya mematut diri.
Sekedar menghitung jumlah jerawat yang baru muncul, memperhatikan jerawat lama
yang tak kunjung pecah, atau memencet komedo. Saya sudah tak hapal lagi detal
persis kerutan di wajah. Dan saya sudah tak terlalu peduli.
Begitulah.
Hari-hari
berlalu. Dan tanpa terasa saya berubah.
Kebiasaan
berubah.
Orientasi
hidup berubah.
2 Comments
Hihiiiii berasa ngaca,...
ReplyDeleteSoale samaa bangun bangun kudu bat bet bat bet siapin semua kbutuhan si doi
Ada beberapa kegiatan yang mesti disesuaikan begitu memasuki tahapan tertentu ya
ReplyDeletethanks for your comment.
will be shown after moderation