“ There must be, uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different bad, as usual. Feel different smell of the air that you take.”But I always miss that feeling, sometimes trying to repeat once, and once more.
Crystal Crown Hotel,
Petaling Jaya, Malaysia
Room- Crystal Crown Hotel |
Hotel Tua. Besar. Jumlah kamar
banyak. Hotel bintang 3 yang sangat standard.
Selain di Petaling Jaya, hotel ini juga terdapat di beberapa lokasi lain
di Malaysia. Seperti di Kuala Lumpur dan daerah Port Klang.
Tipikal business hotel.
Lumayan secara fisik dan tidak mahal secara harga. Hanya sekitar 600-700 ribu per
malam. Satu alasan lain karena HQ
perusahaan tempat saya bekerja berada di Petaling Jaya, tak begitu jauh
dari hotel.
Hampir seminggu saya menginap di sini. Sampai saya hapal
acara televisi lokal (entah kenapa saluran televise kabelnya gak ada yang popular).
Saya pun hapal menu sarapan pagi yang tiap
hari sama. Tak banyak variasi. Mie rebus, nasi gemuk, nasi goreng, omelet, canai
dan martabak, serta roti-rotian dan sereal.
Ukuran kamar terbilang luas. Bathtub yang sudah tidak bisa
digunakan dan shower kit yang tidak diganti tiap hari. But overall nothing to complain lah . Namanya juga dibayarin :p
Lobby- Crytal Crown Hotel |
Holiday Inn, Jeddah |
Dalam
rangkaian umroh, saya menginap semalam di Jeddah sebelum balik ke
Indonesia. Hotel ini menjadi pilihan
pihak travel agen.
Famous hotel yang terletak di
pusat kota Jeddah. Karena bukan lagi di tanah suci, hotel ini tentu menyediakan
fasilitas selayaknya hotel berbintang, Ada fasilitas kolam renang (yang tetap
dipisah antara perempuan dan laki-laki), bar dan minuman beralkohol serta tempat karaoke. Buffet restorannya oke
banget. Selain ada berbagai menu Timur Tengah dan tentu saja tersedia masakan Indonesia.
Yang agak mengerikan, awalnya saya piker karena ini Jeddah,
jadi ya sudah tidak apa-apa pergi kemana-mana sendirian. Nah jadi di hotel saya
turun dan naik lift sendirian. Di dalam
lift saya berpapasan dengan beberapa staf hotel yang tentu saja ke semuanya
laki-laki. Ada yang ngeliatin saya dari atas sampai bawah. Ada yang sampai menyapa
dan menanyakan asal saya, keperluan, sampai status pernikahan. Meski sudah di
Jeddah, ternyata tetap tak lazim perempuan berkeliaran sendirian, walau hanya
di dalam hotel. Apalagi saya gak pakai cadar. Waktu itu bahkan saya urung ke
drugstore yang terletak persis di seberang hotel. Saya perhatikan kalaupun ada
perempuan yang jalan kaki, mereka tidak sendirian dan tentu saja mengenakan
cadar.
Tapi di luar itu, menurut saya tetap saja
staff hotel sekelas ini tak seharusnya bersikap tak sopan dan membuat
pengunjung risih.
Room- Holiday Inn Jeddah |
Room- Holiday Inn Jeddah |
Holiday Inn, Jeddah |
*review ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian subjektif penulis. Tidak ada unsur promosi dan atau iklan sama sekali.
3 Comments
aku jarang loh dokumentasiin hotel2 yang ditinggalin pas jalan2, malah kadang2 lupa namanya. jd klo ditanya, pas pergi kemana nginep di hotel apa, biasanya gak bisa jawab krn lupa nama hotelnya hahahaa
ReplyDeleteWuiiih, fotonya keren-keren mbak :)
ReplyDeleteMantap...Mantap...
Mbak Mila. Ayo donk didokumentasikan, biar postingan di blog nya makin rame dan bervariasi :)
ReplyDeletethanks for your comment.
will be shown after moderation