Where will you stay?* #8 Pengalaman Menginap di Hotel Sahid Gunawangsa Surabaya dan Hotel Martani, Tanjung Pandan, Belitung

Where will you stay?* #8 Pengalaman Menginap di Hotel Sahid Gunawangsa Surabaya dan Hotel Martani, Tanjung Pandan, Belitung



“ There must be, uncomfort feeling, awkward moment when you wake up in the morning, on different bed, as usual. Feel different smell of the air that you take.”
But  I always miss that feeling, sometimes trying to repeat once, and once more.

Hotel Sahid Gunawangsa,  Surabaya

Lobby- Sahid Gunawangsa, Surabaya
                Hotel ini sebenarnya bagian dari Apartement Sahid Gunawangsa Surabaya. Jadi ada beberapa lantai dari gedung yang dijadikan apartement dan ada beberapa lantai yang dijadikan hotel.  Dibuka sekitar Juni 2013 lalu, usianya masih seumur jagung. Meski sudah beroperasi, di sana-sini masih terdapat perbaikan. Cuma saya menangkap kesan ‘mau bikin budget hotel, tapi modalnya nanggung’. Bekas apartement yang dipoles, tambal sana tambal sini. Hasilnya? Ya serba nanggung.  
                Kamar mandinya adalah bagian yang paling mengecewakan.  Lebih mirip kamar mandi kos-kosan ketimbang kamar mandi hotel. Sangat sempit dan plain, gak ada hiasan atau ‘pemanis’ sedikitpun.  Saking sempitnya, wastafel pun berada di luar kamar mandi.
Selain kamar mandi, lorong antar kamar juga sangat plain. Bercat putih, kosong melompong dengan penerangan standard. Seperti berada di flat. Saya hanya membandingkan dengan budget hotel lainnya, yang meskipun ruangannya sempit, tapi rata-rata bermain di design interior.  Sempit pun terasa luas. Murah pun terasa agak berkelas. Sahid Grup sepertinya masih harus belajar banyak untuk pengelolaan hotel sejenis ini.
                Sedangkan bagian terbaik dari hotel ini adalah sarapan pagi, wifi dengan akses cepat, dan staf yang ramah. Sewaktu di kamar, saya sempat ditelpon staf hotel menanyakan kesan saya menginap di hotel ini.
Sarapan pagi malah di atas rata-rata budget hotel. Menu bervariasi dan enak. Surabaya, atau Jawa Timur lebih tepatnya, punya cita rasa kuliner yang berkualitas. Setidaknya di lidah saya. Even makanan yang dibeli secara acak di warung atau gerobak di pinggir jalan, rasanya kerap menggoyang lidah.


Kamar- Sahid Gunawangsa, Surabaya

Kamar- Sahid Gunawangsa, Surabaya

Lobby, Sahid Gunawangsa, Surabaya

Hotel Martani di  Tanjung Pandan, Belitung

Hotel Martani, Belitung


Tidak banyak pilihan hotel di Tanjung Pandan. Laskar Pelangi terkenal dimana-mana. Orang-orang mulai melirik Belitung. Tapi penginapan dan akomodasi lainnya belum siap menghadapi ledakan pelancong. Terlebih saat saya berkunjung ke sana dua tahun silam, tepatnya Desember 2011.
Biasanya saat hendak bepergian, terutama dengan cara backpackeran, maka akan ada pembagian tugas. Siapa yang mempersiapkan penginapan, transportasi selama di tempat tujuan, rute perjalanan, cuaca, dan berbagai informasi standard lainnya. Kali itu, kawan saya yang kebagian mencari info penginapan. Lewat mesin pencari Google, ia menemukan hotel ini. Di pusat kota, sangat dekat, berjalan kaki tak sampai 10 menit, menuju Pasar Ikan Tanjung Pandan.
Seperti kebanyakan orang Sumatra, staf hotel ini tak tedeng aling-aling. Kawan saya menghubungi via telpon, menanyakan seputar rate dan booking hotel. Dijawab cepat dan lugas. Dan tentu saja tidak menggambarkan staf hotel seharusnya.
Gerbang sebelum pintu masuk hotel dihiasi sebuah meriam artifisial.  Model bangunan hotel agak mirip Hotel Richie di Malang. Bangunan tua, dilengkapi aksesoris: lemari, meja rias, dan gantungan baju yang kelihatam tak kalah tua. Tapi yang menyenangkan dari bangunan tua adalah desainnya tak pelit soal luas ruangan. Ada lorong panjang dengan taman di sisi kiri dan kanan. Kamarnya pun cukup luas, hampir satu setengah kali kamar standar rata-rata budget hotel.
Tamu hotel cukup banyak (saat itu sedang libur panjang Natal). Yang diatas rata-rata adalah buffet breakfastnya. Sungguh memuaskan dengan rate hotel yang gak nyampe 250 ribu per malam. Tersedia pula layanan antar jemput ke Bandara dengan biaya 50 ribu per orang. Cukup mahal, tapi apa mau dikata, di Tanjung Pandan tak ada damri pun hampir tak ada transportasi umum. Untuk mobilitas, hotel ini menyediakan sewa motor per hari seharga 60 ribu sudah termasuk bensin.

 
lobbi hotel martani tanjung pandan belitung
Lobby- Hotel Martani, Belitung

Kamar- Hotel Martani, Belitung

*review ini sebatas yang penulis alami. Tentu saja berisi penilaian subjektif penulis. Tidak ada unsur promosi dan atau iklan sama sekali.  



Post a Comment

2 Comments

  1. Jalan-jalan terusss.... Dari dulu pengen ke SBY malah gak kesampaian. Hahaha...

    ReplyDelete
  2. Bwahaha...lagi rezekinya aja Qefy.. dikasih kesempatan buat jalan-jalan :)

    ReplyDelete

thanks for your comment.

will be shown after moderation