Masih soal melunasi hutang-hutang
posting bersambung yang belum terselesaikan. Ini posting saya hampir setahun lalu. Yap..keliling dunia, mymost prestigious
ambition.
Mulai dari membuat list,
menentukan skala prioritas, lalu menabung. Semoga suatu saat saya punya
kesempatan mengunjungi satu per satu tempat ini. Aamiin.
Rusia , Bosnia Herzegovina
dan atau Korea
Utara
Bagaimana rasanya berkunjung ke negara
komunis?. Saya baru menginjakkan kaki ke Vietnam , mantan negara komunis.
Tapi ke negara yang sampai saat ini masih menganut paham komunis. Kelihatannya
cukup memacu adrenalin.
Terlahir di negara demokratis (walaupun dan
entahlah apakah demokrasi masih berjalan di negeri ini), yang jelas saya ingin
sekali merasakan atmosfer berada di daerah komunis. Rusia dan atau Korea Utara
menjadi tempat -yang suatu saat (insyaAllah) saya jelajahi-.
Untuk Rusia,
terserah negara bagian manapun di antara daratan Rusia yang luas, gak harus ke Moskow, yang penting passport saya kelak ada cap
Rusia.
Lain
lagi dengan Bosnia Herzegovina, sewaktu kecil saya kerap mendengar pembawa acara berita televisi mengucapkan nama Bosnia Herzegovina (pertengahan dekade
90-an konflik di Bosnia Herzegovina sedang marak-maraknya). Mulai saat itu saya
penasaran berat, seperti apa rupa negera yang namanya indah ini. Selain menjelajah
negara komunis, berkunjung ke daerah konflik semacam chance to wide up oureyes, unexpectable experience, and of course lesson to learn.
Pulau Sisilia, Italia.
Pulau
dimana mafia berasal ini menjadi satu-satunya tempat di negara Eropa barat yang sangat
ingin saya kunjungi.
Berawal dari membaca sebuah novel berlatar pulau Sisilia. Well… saya yang selalu tergila-gila dengan laut, menjadi penasaran dengan pulau yang
diceritakan detail di novel itu, dikelilingi pantai indah, tenang, penduduknya
biasa menggunakan transpotasi skuter, lelakinya cakep-cakep, plus bangunan
bangunan bersejarah dengan arsitektur eropa jaman dahulu, sepertinya menjadi
surga untuk berlibur.
Berangkat dari
perumpamaan yang sering diucapkan orang-orang, jika ingin pergi ke ujung dunia,
pergilah ke Timbuktu .
Saya jadi pensaran berat, seperti apa sih Timbuktu
itu.
Sebenarnya
Timbuktu merupakan sebuah kota kecil di Afrika Barat.
Perumpamaan itu bisa jadi muncul dari salah satu teori mengenai nama Timbuktu
yang berasal dari kata "buqt" berarti ""sangat jauh",
karena itu, "Tin-Buqt(u)" berarti tempat yang merupakan ujung dunia. Meski
sangat jauh, jangan salah, Timbuktu telah
ditetapkan UNESCO sebagai World
Herritage Center
atau pusat kebudayaan dunia. Kota
ini pada abad ke 15 smenjadi tempat awal penyebaran islam di Afrika. Sehingga
makin penasaranlah saya sama tempat (yang berada) di ujung dunia ini.
Sayangnya
untuk masuk ke Afrika, perlu persiapan ekstra, terutama soal travel warning masalah kesehatan.
Biasanya sehabis berkunjung ke Afrika, apalagi Timbuktu
gitu loh, dijamin kita gak akan bisa masuk negara-negara elit di Eropa.
Oh ya, my next travel
plan: 10 days, Bangladesh-India-Nepal, overland, budget traveling (as
always), around October or November, Max 4 persons. Anybody want to join?
1 Comments
Gaphe.Wah sayang sekali...
ReplyDeleteNext time lah, kalau ada kesempatan :)
Dian. Nyook..., etapi emang kita boleh barengan cutinya? :P
thanks for your comment.
will be shown after moderation